Selasa, 18 Maret 2014

Tragedi: Gas Bocor, Penyebab Runtuhnya 2 Gedung New York


Sejumlah petugas pemadam kebakaran New York saat berusaha mengevakuasi korban reruntuhan gedung di East Harlem, Manhattan, New York, Rabu, 12 Maret 2014 waktu setempat.
Sejumlah petugas pemadam kebakaran New York saat berusaha mengevakuasi korban reruntuhan gedung di East Harlem, Manhattan, New York, Rabu, 12 Maret 2014 waktu setempat. (sumber: AFP/Andrew Burton)
New York – Ledakan hebat yang meruntuhkan dua gedung apartemen lima lantai di East Harlem, New York, Rabu (12/3) pagi waktu setempat, disebabkan oleh kebocoran instalasi gas, kata Walikota New York City Bill de Blasio.
“Ini merupakan jenis tragedi yang paling buruk karena tidak ada indikasi yang tepat waktu untuk bisa menyelamatkan orang-orang,” kata de Blasio.
Menurutnya, penyebab ledakan berasal dari kebocoran dan perusahaan gas Con Edison sedang dalam proses menutup semua jalur gas ke dalam gedung.
De Blasio mengatakan upaya pencarian para korban akan dilakukan secara menyeluruh, meskipun dia belum bisa memastikan berapa jumlah orang yang belum ditemukan.
“Ini akan menjadi operasi yang panjang,” ujarnya. Sejauh ini, baru dua korban tewas yang ditemukan.
Con Edison menerima laporan kemungkinan gas bocor pada sekitar pukul 9:13 pagi. Warga sekitar mendengar suara ledakan hebat sekitar pukul 9:30 dan satu menit kemudian pemadam kebakaran menerima laporan ledakan itu.
Seorang petugas Con Edison baru datang setelah ledakan terjadi.
“Dari apa yang kami ketahui, satu-satunya indikasi muncul sekitar 15 menit sebelumnya, ketika ada laporan gas bocor ke Con Edison,” kata De Blasio.
Komisioner Departemen Pemadam Kebakaran New York Salvatore Cassano mengatakan anak buahnya bisa saja tewas kalau mereka tiba di lokasi lebih awal.
Con Edison mengatakan aliran gas ke blok tersebut telah ditutup.
“Kami bekerja sama dengan pemadam kebakaran dan juga mengecek semua jalur gas,” kata juur bicara perusahaan, Bob McGhee. “Kami bekerja untuk mengisolasi setiap kebocoran dan membuat area ini aman.”
Penulis: Heru Andriyanto/HA
Sumber:The Guardian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar