REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Sugeng Saryadi Syndicate (SSS) Toto Sugiarto menilai bahwa PDI Perjuangan tidak akan mengajukan Joko Widodo sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2014 karena akan mengajukan Puan Maharani.
"Peluang Jokowi untuk diajukan PDI Perjuangan kecil karena Taufik Kiemas memiliki agenda untuk mengusung Puan Maharani," kata Toto di Jakarta, Senin.
Namun dia menilai peluang Jokowi untuk dimajukan PDI Perjuangan tergantung pada ketulusan orang-orang di sekitar Megawati seperti Taufik Kiemas untuk memajukan Jokowi sebagai bakal capres.
Toto memperkirakan Jokowi masih ingin tetap fokus dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Karena itu dia memprediksi Jokowi tidak akan ikut konvensi Demokrat karena tidak ada minat jadi bakal capres.
"Satu-satunya kemungkinan Jokowi mau 'nyapres' jika diperintahkan Megawati dan partainya," kata Toto.
Dia menilai Jokowi merupakan figur yang loyal terhadap partainya sehingga tidak mungkin maju menjadai bakal capres tanpa perintah partainya.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mempersilahkan kepada Jokowi untuk ikut konvensi yang akan dilakukan partainya untuk mencari bakal capres.
Namun Max menegaskan bakal capres yang akan diusung partainya tidak hanya mengandalkan elektabilitas saja tetapi juga kredibilitas yang diutamakan.
Dalam hasil survei beberapa lembaga, nama Jokowi memiliki elektabilitas dan popularitas yang tinggi. berdasarkan survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) tingkat elektabilitas Capres Joko Widodo adalah 28,6 persen.
Tokoh lain yang disebut, yakni Prabowo Subianto sebanyak 15,6 persen, Aburizal Bakrie 7 persen, Megawati Soekarnoputri 5,4 persen, Jusuf Kalla 3,7 persen, Mahfud MD 2,4 persen, Hatta Rajasa 2,2 persen, dan 28 persen responden belum memiliki pilihan.
Dari segi popularitas, Jokowi paling populer di antara pejabat publik atau pejabat negara lainnya. Popularitas politikus PDI Perjuangan itu sebesar 85,9 persen, mengalahkan Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono di angka 78,5 persen.
Pejabat lainnya, yakni Sri Sultan Hamengku Buwono X 59,5 persen, Dahlan Iskan 42,6 persen, Mahfud MD 39,6 persen, Pramono Edhie Wibowo 20,2 persen, Djoko Suyanto 15,2 persen, dan Gita Wirjawan 8,4 persen.
Survei tersebut dilakukan secara tatap muka dengan jumlah responden 1.635 orang yang berada di 31 provinsi pada 9-16 April 2013. Warga Papua dan Papua Barat tidak dilakukan survei lantaran situasi yang tidak kondusif.
Di dalam survei tersebut tingkat kesalahan atau "margin of error" sebesar 2,42 persen.
"Peluang Jokowi untuk diajukan PDI Perjuangan kecil karena Taufik Kiemas memiliki agenda untuk mengusung Puan Maharani," kata Toto di Jakarta, Senin.
Namun dia menilai peluang Jokowi untuk dimajukan PDI Perjuangan tergantung pada ketulusan orang-orang di sekitar Megawati seperti Taufik Kiemas untuk memajukan Jokowi sebagai bakal capres.
Toto memperkirakan Jokowi masih ingin tetap fokus dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Karena itu dia memprediksi Jokowi tidak akan ikut konvensi Demokrat karena tidak ada minat jadi bakal capres.
"Satu-satunya kemungkinan Jokowi mau 'nyapres' jika diperintahkan Megawati dan partainya," kata Toto.
Dia menilai Jokowi merupakan figur yang loyal terhadap partainya sehingga tidak mungkin maju menjadai bakal capres tanpa perintah partainya.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mempersilahkan kepada Jokowi untuk ikut konvensi yang akan dilakukan partainya untuk mencari bakal capres.
Namun Max menegaskan bakal capres yang akan diusung partainya tidak hanya mengandalkan elektabilitas saja tetapi juga kredibilitas yang diutamakan.
Dalam hasil survei beberapa lembaga, nama Jokowi memiliki elektabilitas dan popularitas yang tinggi. berdasarkan survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) tingkat elektabilitas Capres Joko Widodo adalah 28,6 persen.
Tokoh lain yang disebut, yakni Prabowo Subianto sebanyak 15,6 persen, Aburizal Bakrie 7 persen, Megawati Soekarnoputri 5,4 persen, Jusuf Kalla 3,7 persen, Mahfud MD 2,4 persen, Hatta Rajasa 2,2 persen, dan 28 persen responden belum memiliki pilihan.
Dari segi popularitas, Jokowi paling populer di antara pejabat publik atau pejabat negara lainnya. Popularitas politikus PDI Perjuangan itu sebesar 85,9 persen, mengalahkan Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono di angka 78,5 persen.
Pejabat lainnya, yakni Sri Sultan Hamengku Buwono X 59,5 persen, Dahlan Iskan 42,6 persen, Mahfud MD 39,6 persen, Pramono Edhie Wibowo 20,2 persen, Djoko Suyanto 15,2 persen, dan Gita Wirjawan 8,4 persen.
Survei tersebut dilakukan secara tatap muka dengan jumlah responden 1.635 orang yang berada di 31 provinsi pada 9-16 April 2013. Warga Papua dan Papua Barat tidak dilakukan survei lantaran situasi yang tidak kondusif.
Di dalam survei tersebut tingkat kesalahan atau "margin of error" sebesar 2,42 persen.
Redaktur : Heri Ruslan |
Sumber : antara |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar