Jumat, 27 Desember 2013

Mengenal Peralatan Instalasi Listrik Di Rumah Anda


BARGAINSER

Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.
bargainser
Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu:
MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah.

Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.

Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar, dan akan melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit.

Pada kanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal.

PENGAMAN LISTRIK
Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah tinggal tersebut, seperti gangguan hubung singkat atau short circuit atau korsleting.

Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, yaitu:
Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu.

Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB dan merupakan alat pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas .


SAKELAR

Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.
Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi:
- sakelar bertegangan rendah.
- Sakelar tegangan menengah.
- Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi.


Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi :
Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam didalam tembok.
Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.

Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:
Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik, tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu.

Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik, ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah.

Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.

Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut.


STOP KONTAK

Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.

Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.

Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.


Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:
Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.


STEKER 

Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.


Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu:
Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan sumber listrik atau stop kontak.

Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya, dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang PLUG dan SOCKET ini, silahkan membaca artikelnya di sini.
KABEL

Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.

Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai berikut:
NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi.

NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari satu, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam, karena isolasi yang rangkap inilah maka kabel listrik NYM ini relative lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan.

NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan.

NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang terdiri dari dua warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker, sound sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang.

Demikian sekilas pengenalan peralatan-perlatan listrik untuk instalasi listrik rumah tinggal, keterangan fungsi, bentuk/konstruksi dan cara kerja dari masing-masing alat merupakan penjelasan secara umum.

Semoga bermanfaat, dunia-listrik.blogspot.com

Jenis-jenis Plug dan Socket Listrik
Setelah pada artikel sebelumnya di sini yang membahas mengenai peralatan listrik rumah tinggal, maka artikel kali ini akan membahas lebih detail lagi mengenai satu peralatan instalasi listrik yang digunakan, yaitu plug dan socket. Plug dan socket listrik (dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan colokan dan stop-kontak) 2 pin awalnya diciptakan oleh Harvey Hubbell dan dipatenkan pada tahun 1904. Karya Hubbell ini pun menjadi rujukan pembuatan plug dan socket setelahnya dan menjelang tahun 1915 penggunaannya semakin meluas, walaupun pada tahun-tahun 1920an peralatan rumah serta komersial masih menggunakan socket lampu jenis screw-base Edison.

Kemudian plug 3 pin diciptakan oleh Albert Büttner pada tahun 1926 dan mendapatkan hak paten dari badan paten jerman (DE 370538), karyanya tersebut dikenal dengan nama "schuko"
. Namun ada juga pencipta plug 3 pin ini, yaitu Philip F. Labre, semasa beliau masih menuntut ilmu di Sekolah Kejuruan Milwaukee (MSOE) dan mendapatkan hak paten dari amerika serikat pada 5 Juni 1928. Siapa pun penenmunya, penemuan plug atau colokan 3 pin ini merupakan sesuatu yang sangat luar biasa, karena memperhatikan aspek keselamatan manusia, sehingga plug atau colokan listrik jenis ini menjadi standar dihampir semua negara sampai saat ini.Jenis-Jenis Plug dan Socket

Jenis-jenis plug dan socket diklasifikasikan berdasarkan tegangan dan frekuensi yang digunakan pada suatu negara, sehingga dapat dikatakan hanya ada dua jenis yang berdasarkan klasifikasi ini, yaitu:
• Untuk tegangan 110-220 volt pada frekuensi 60 hz
• Untuk tegangan 220-240 volt pada frekuensi 50 hz

ada juga beberapa negara yang menggunakan plug dan socket untuk keduanya, lihat peta penggunaan tegangan dan frekuensi listrik di dunia dibawah ini. (klik gambar untuk melihat peta lebih besar lagi)


Sedangkan berdasarkan pengamannya plug dan socket diklasifikasikan menjadi:
• Tanpa pembumian, ungrounded. Biasanya untuk plug yang 2 pin, dan menurut standar IEC merupakan class-II
• Dengan pembumian, Grounded. Biasanya untuk plug yang 3 pin, dan menurut standar IEC merupakan class-I
• Dengan pembumian dan sekering, Grounded and fuse. Biasanya untuk plug yang 3 pin.


Berdasarkan klasifikasi-klasifikasi diatas, maka plug dan socket setiap negara dapat berbeda-beda, dan secara umum jenis dan standar dari plug dan socket adalah:
1. Jenis A

• 2 pin dengan standar NEMA 1–15 (North American 15 A/125 V ungrounded)
plug jenis A juga dapat digunakan pada socket jenis B.

• JISC 8303, Class II (Japanese 15 A/100 V ungrounded) merupakan standar plug dan socket di jepang yang mirip dengan plug dan socket jenis A, dan juga harus lulus uji dari MITI (Ministry of International Trade and Industry) dan JIS (Japanese Industrial Standards).

2. Jenis B

• 3 pin dengan standar NEMA 5–15 (North American 15 A/125 V grounded), merupakan plug dan socket standar di amerika utara (Canada, Amerika Serikat dan Mexico), juga digunakan di Amerika tengah, Karibia, Colombia, Ecuador, Venezuela dan sebagian Brazil, Jepang, Taiwan dan Saudi Arabia

• 3 pin dengan standar NEMA 5–20 (North American 20 A/125 V grounded), digunakan untuk instalasi rumah tanggal mulai tahun 1992, dengan slot socket model T.

• JIS C 8303, Class I (Japanese 15 A/100 V grounded)
3. Jenis C

• CEE 7/16 (Europlug 2.5 A/250 V ungrounded), Plug ini biasa digunakan dalam aplikasi-aplikasi class II (ungrounded). Plug ini adalah salah satu plug internasional yang paling banyak digunakan karena cocok dengan soket apapun yang bisa menerima kontak 4.0 – 4.8 mm dengan jarak pisah 19 mm. Plug ini bisa digunakan di semua negara-negara Eropa kecuali Inggris dan Irlandia (karena Inggris/Irlandia punya standar tersendiri). Tapi penggunaan plug ini secara umum memang terbatas untuk penggunaan aplikasi-aplikasi Class II yang memerlukan arus di bawah 2,5 A dan unpolarized.


• CEE 7/17 (German/French 16 A/250 V ungrounded), ukurannya hampir sama dengan tipe E dan F, pada plug nya dilapisi dengan karet atau plastik. Digunakan juga di korea selatan untuk peralatan listrik yang tidak dibumikan dan di italia di kategorikan dengan Italian standard CEI 23-5


• BS 4573 (UK shaver), digunakan di Inggris untuk kegunaan alat-alat cukur atau shaver yang ada di kamar mandi. Jarak antar pin 5,08 mm dengan panjang pin 15,88 mm dan telah digunakan di inggris sejak tahun 1960an.

• Soviet plug (6 A/250 V ungrounded), hampir sama dengan French type E dan CEE7/17
4. Jenis D

• BS 546 (United Kingdom, 5 A/250 V grounded), equivalent to IA6A3 (India), rated at 6A / 250V

• BS 546 (United Kingdom, 15 A/250 V grounded), equivalent to IA16A3 (India) & SABS 164 (South Africa), rated at 16A / 250V
5. Jenis E

CEE 7/5 (French type E)
6. Jenis F

• CEE 7/4 (German "Schuko" 16 A/250 V grounded)
• Gost 7396 (Russian 10 A/250 V grounded)
7. Jenis E/F Hybrid

CEE 7/7 (French/German 16 A/250 V grounded)
8. Jenis G

BS 1363 (British 13 A/230-240 V 50 Hz grounded and fused), equivalent to IS 401 & 411 (Ireland), MS 589 (Malaysia) and SS 145 (Singapore), SASO 2203 (Saudi Arabia)
9. Jenis H

• SI 32 (Israeli 16 A/250 V grounded)
• Thai 3 pin plug TIS166-2549 (2006)
10. Jenis I

• AS/NZS 3112 (Australasian 10 A/240 V)

• CPCS-CCC (Chinese 10 A/250 V)


• IRAM 2073 (Argentinian 10 A/250 V)
11. Jenis J

SEV 1011 (Swiss 10 A/250 V)
12. Jenis K

Section 107-2-D1 (Danish 13 A/250 V earthed)
13. Jenis L

• CEI 23-16/VII (Italian 10 A/250 V and 16 A/250 V)
• CEI 23-16/VII (Italian 10 A/250 V)
• CEI 23-16/VII (Italian 16 A/250 V)
14. Jenis M
BS 546 (South African 15 A/250 V)
15. Belum Mendapatkan kategori
IEC 60906-1 (Brazilian 10 A and 20A /250 V)

Kesimpulan:
Ada 14 pola standar plug dan socket yang digunakan di seluruh dunia, baik untuk aplikasi-aplikasi Class I (grounded) maupun Class II (ungrounded), dengan rating arus berkisar 2,5 – 16 A. Standar-standar tersebut adalah standar-standar Amerika Serikat, Amerika Utara, Argentina, Australia, Daratan Eropa, Europlug, Cina, Denmark, India/Afrika Selatan, Israel, Itali, Jepang, Swiss, dan Inggris/Irlandia.
Peta dibawah akan menjelaskan mengenai Negara-negara didunia dan jenis plug & socket yang digunakan


semoga bermanfaat,



PERALATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Peralatan Teknologi Informasi
Peralatan Teknologi Informasi adalah segala alat untuk mengolah dan menyajikan informasi. Kalian tentu sering mendengar kata ‘Komputer’. Nah, komputer adalah contoh alat teknologi informasi.
Beberapa jenis komputer yang ada di sekitar kita dan perlu kalian ketahui adalah :
a. Personal Komputer
Komputer personal (PC) merupakan peralatan adalah peralatan utama dalam teknologi informasi. Alat ini berfungsi untuk mengubah data menjadi informasi yang diperlukan. Peralatan ini terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Komputer jenis ini sering dikenal juga dengan sebutan Komputer Desktop karena sering diletakan di atas meja (desk = meja).
b. Laptop/Notebook

Laptop adalah bentuk lain dari komputer. Sebutan laptop menunjuk pada komputer ramping yang yang dapat dipangku (Lap berarti pangkuan).
c. PDA (Personal Digital Assistant)

Personal Digital Assistant ( PDA ) merupakan bentuk komputer yang lebih kecil lagi. Ukurannya kira-kira seperti Handphone. Karena dapat digenggam maka komputer ini digolongkan sebagai komputer genggam (handled computer) atau lebih sering disebut palmtop.
Untuk dapat menulis atau mengetikan sesuatu penggunanya harus menggunakan pena khusus. Tapi banyak juga yang dilengkapi dengan keyboard mini.
Peralatan Teknologi Komunikasi

Peralatan Teknologi Komunikasi adalah segala alat yang berfungsi untuk memindahkan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Beberapa jenis peralatan komunikasi adalah sebagai berikut :

a. Telegraf

Telegraf merupakan alat komunikasi jarak jauh yang terdiri dari dua bagian yaitu pengirim dan penerima. Alat pengirim biasanya berupa saklar tekan dan alat penerimanya disebut penerima Morse, karena pengiriman informasi dengan alat ini menggunakan Sandi MORSE.

b. Telepon

Telepon berfungsi untuk mengirim dan menerima informasi yang berbentuk Suara. Seperti halnya telegraf, pesawat telepon terdiri dari dua bagian yaitu pengirim dan penerima.

c. Radio

Pesawat radio merupakan pesawat penerima gelombang radio yang dipancarkan dari stasiun pemancar radio. Bila yang dipancarkan berita, maka yang akan didengar di radio juga berita. Informasi yang dipindahkan adalah Suara.

d. Televisi

Televisi adalah salah satu peralatan komunikasi penerima yang menerima sinyal-sinyal dari stasiun pemancar televisi. Alat ini dapat menerima informasi berbentuk suara dan gambar (audio visual)

e. Faximile

Faximile mempunyai kegunaan yang sama dengan telepon, yakni menerima dan mengirim informasi. Namun mesin faximile tidak mengirim suara, melainkan mengirim data dan informasi dalam bentuk teks atau gambar.

f. Satelit

Satelit adalah alat komunikasi yang di letakan di luar angkasa. Satelit berputar mengelilingi orbit tertentu di atas bumi. Tugas satelit adalah menerima sinyal dari sebuah tempat di bumi dan mengirimkannya ke bagian lain di bumi.

g. Telepon selular (handphone)

Satelit dan Ponsel (Handphone) adalah alat komunikasi yang tidak dikirim dengan kabel, tapi menggunakan sistem wireless (tanpa kabel = nirkabel).

h. Modem

Modem adalah alat yang berfungsi mengubah sinyal analog dari dari kabel telepon menjadi sinyal digital. Sinyal analog harus diubah menjadi sinyal digital, karena komputer hanya dapat membaca sinyal digital.

Demikianlah beberapa peralatan teknologi informasi dan peralatan teknologi komunikasi, walaupun informasi dan komunikasi merupakan dua hal yang berbeda tapi pada kenyataannya keduanya sulit untuk dipisahkan. Dalam perkembangan teknologinya pun kedua istilah tersebut sering dipergunakan bersama-sama menjadi teknologi informasi dan komunikasi.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka dapat kita rangkumkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi merupakan teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur-jalur komunikasi berkecepatan tinggi. Teknologi ini dapat di pergunakan untuk mengirimkan data, baik berupa teks atau simbol, suara (audio), gambar (image), ataupun gambar bergerak (video).
Pada dasarnya peralatan teknologi informasi dan komunikasi adalah semua peralatan yang dapat menghasilkan informasi dan mengirimkan informasi tersebut ke pihak tertentu. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi akan terus berkembang mengikuti atau seiring dengan perkembangan jaman.

Sumber : BUku Pelajaran TIK Kelas 7 Smt 1

1. Bargainser (“Meteran Listrik”)


Bargainser tipe Analog
Bargainser yang dipasang di Instalasi Listrik Rumah

Alat ini terpasang di tiap rumah yang berlangganan listrik PLN. Bagian ini adalah batas antara PLN dan pelanggan. Lepas dari ini adalah tanggung jawab pelanggan. Bargainser adalah masih tanggung jawab PLN. Jadi alat ini milik PLN dan disegel oleh PLN. Hanya petugas resmi dari PLN yang berhak membuka bargainser ini. Saat membuka biasanya segel dirusak dan kemudian dipasang segel baru sesudah ditutup kembali. Karena itu bila terjadi masalah dengan bagian ini, segera panggil petugas PLN.

Posisi pemasangan di bagian depan dari rumah untuk memudahkan pencatatan pemakaian listrik oleh petugas PLN. Terdapat juga informasi mengenai ID pelanggan (No. kontrak pelanggan) di bargainser ini.

Bila ada rumah yang menggunakan listrik tetapi tidak ada bargainser terpasang, bisa jadi rumah tersebut menggunakan pembangkit listrik sendiri (genset), disuplai dari rumah lainnya atau pemakaian illegal (kami yakin kesadaran masyarakat kita sudah sangat bagus untuk selalu menggunakan pemakaian legal).

Fungsi-fungsi dari bargainser adalah :

  • Pembatas daya yang digunakan oleh pelanggan (sesuai dengan kontrak pemasangan)
  • Mencatat daya yang dipakai oleh konsumen. Karena itu ada yang menyebutnya “kWh Meter” atau “Meteran Listrik” (kWh : kilowatt hour)
  • Saklar utama pemutus aliran listrik bila terjadi kelebihan pemakaian daya oleh pelanggan, adanya gangguan hubung singkat dalam instalasi listrik rumah pelanggan atau sengaja dimatikan untuk keperluan perbaikan instalasi listrik rumah.

Dalam bargainser ini terdapat komponen utama yaitu circuit breaker (MCB : Miniature Circuit Breaker), spin control dan meter listrik.

  • Circuit Breaker (MCB)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, MCB inilah komponen yang bertugas memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan oleh konsumen atau bila terjadi gangguan hubung singkat dari suatu peralatan listrik di rumah. Pun saat melakukan perbaikan instalasi listrik rumah, komponen ini sebaiknya dimatikan.

  • Meter Listrik (kWh Meter)

Sebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan. Satuannya dalam kWh (kilowatt hour). Indikatornya terlihat dari angka-angka yang tercatat. Petugas pencatat PLN yang rutin berkunjung tiap bulan selalu mencatat angka-angka ini.

  • Spin Control

Merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar bila terjadi pemakaian daya listrik. Semakin besar daya yang dipakai maka perputaran akan semakin cepat. Besarnya daya pemakaian akan dicatat oleh “meter listrik” dan bila kelebihan akan dibatasi oleh MCB.

Bargainser tipe digital
Bargainser tipe digital yang dipasang di instalasi listrik rumah

Saat ini ada 2 macam bargainser, yaitu analog dan digital. Model analog masih sangat umum dipakai di perumahan, sedangkan model digital biasanya lebih digunakan untuk pelanggan PLN pra-bayar (dikenal dengan system pulsa). Untuk system ini, pelanggan hanya perlu membayar terlebih dahulu sejumlah uang kepada PLN (bisa melalui ATM dengan memasukkan kode pelanggan yang diperlukan) dan kemudian mendapatkan kode semacam voucher untuk dimasukkan dalam bargainser tersebut. Persis seperti membeli pulsa pra-bayar.

Termasuk dalam alat ini adalah sambungan kabel pentanahan (“Arde” atau “Grounding”). Mengenai pentanahan akan dibahas dalam bagian terakhir.

2. Pengaman Listrik (“Sekering” atau “Panel Hubung Bagi”)

Bagian ini lebih dikenal orang dengan nama “Sekering”. Asalnya dari bahasa Belanda “Zekering”. Dalam bahasa Inggris biasa disebut “Fuse”.

Fungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila terjadi masalah seperti hubung singkat di peralatan listrik dengan cara memutus arus listriknya.

Dalam bagian pengaman listrik ini, instalasi listrik rumah dibagi dalam kelompok atau grup (kadang disebut juga dengan istilah Panel Hubung Bagi). Tujuan paling utama adalahtentu saja faktor keamanan. Apabila ada masalah pada suatu peralatan listrik, misal hubung singkat, maka tidak keseluruhan aliran listrik ke rumah akan terputus. Dan akan lebih mudah mencari bagian dari instalasi listrik tersebut yang bermasalah. Syaratnya tentu saja pemilik rumah harus tahu pembagian grup ini.

Pembagian grup dalam suatu instalasi listrik rumah, dalam hal ini adalah yang paling umum, biasanya per area, misalnya :

  • Antara bagian depan dan bagian belakang rumah.
  • Antara sayap kiri atau sayap kanan rumah.
  • Untuk rumah 2 lantai, bisa dibagi per lantai
  • Antara berbagai macam beban listrik, seperti pompa air, lampu, stop kontak, AC dan lain-lain.

Perlu dicatat bahwa semakin banyak pembagian grup tentunya berimbas pada biaya pemasangan instalasi listrik. Dihitung dari jumlah pengaman dan kabel yang terpasang serta jasa pemasangan instalasi listriknya. Tapi juga faktor keamanan dan kemudahan mencari sumber permasalahan instalasi listrik akan turut berpengaruh.

Eh..kalo memang namanya sekering atau “fuse”, kok bentuknya sekarang ini adalah MCB ya? Apa bedanya sih?

Baiklah teman, memang sih ada 2 jenis pengaman listrik :

  • Pengaman lebur (“Sekering” atau” Fuse”)

Box Sekering
Box tipe pengaman lebur (Sekering)

Merupakan komponen pengaman listrik yang sifat kerjanya meleburkan kawat yang dipasang didalam komponen tersebut apabila kawat tersebut dilewati dengan arus hubung singkat tertentu. Jenis kawatnya berbeda-beda untuk tiap hantar kawat dengan arus nominal tertentu, misal 2A (Ampere), 4A, 6A dst.

Ada dua jenis dari komponen ini, yaitu tipe kawat lebur dan tipe tombol. Untuk tipe kawat lebur mempunyai prinsip kerja seperti penjelasan di atas dan untuk menormalkan kembali perlu diganti dengan pengaman lebur yang baru. Sedangkan untuk tipe tombol (seperti gambar diatas), bila terjadi masalah hubung singkat maka arus listrik akan terputus dan untuk menormalkan kembali cukup dengan menekan tombol yang besar tersebut. Tombol kecil berfungsi untuk memutus aliran listrik.

Komponen pengaman tipe lebur ini mulai jarang digunakan karena ada kerepotan tersendiri bila putus karena terjadi masalah. Apalagi bila persediaan sekering di rumah tidak ada. Tetapi secara jujur perlu diakui bahwa komponen ini akan bekerja sempurna memutus listrik bila terjadi masalah, asal saja komponen ini original kawatnya tanpa kita rubah sendiri. Berbeda dengan tipe berikut yaitu MCB yang mempunyai fungsi sebagai pemutus arus lsitrik bila kelebihan beban atau terjadi hubung singkat, pengaman lebur hanya berfungsi bila terjadi hubung singkat saja.

3. Pengaman thermal (“MCB” atau “Circuit Breaker”)

Box pengaman tipe MCB
Pengaman tipe MCB

Merupakan komponen listrik yang bekerja dengan system thermal atau panas. Didalamnya terdapat bimetal, dimana bila arus listrik yang mengalir melebihi ukuran tertentu (karena kelebihan beban atau terjadi hubung singkat) dari MCB ini, maka bimetal ini secara mekanis akan memutus aliran listrik dan menggerakkan tuas ke posisi “OFF”. Untuk menormalkan kembali sangat mudah, hanya dengan mengembalikan tuas ke posisi “ON”.

Jenis ini lebih banyak digunakan di instalasi listrik rumah. Hanya saja komponen ini punya kelemahan, yaitu bila secara mekanis ada masalah maka MCB ini tidak akan bekerja. Karena itulah perlu memilih MCB dengan kualitas baik dan bukan melulu yang paling murah.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, mulai dari bagian Pengaman listrik inilah menjadi tanggung jawab pelanggan. Bagian ini sangat “customized”, sesuai dengan permintaan pelanggan dan dipasang oleh instalatir listrik bersamaan dengan bagian instalasi listrik lainnya. Bila terjadi masalah pada bagian ini, pelanggan bisa menghubungi instalatir listrik tersebut atau petugas PLN pun masih bisa membantu bila kondisi darurat seperti malam hari.

Dalam beberapa proyek pemasangan instalasi listrik rumah, instalatir listrik kadangkala membuat terminal kabel pentanahan atau arde tersambung dalam box pengaman ini. Sehingga kabel pentanahan dari bargainser PLN akan dihubungkan di terminal ini.



MENGENAL CCTV KAMERA DAN PEREKAM VIDEO

Teknologi, manfaat dan contoh peralatan instalasinya
Seiring dengan berkembangnya dunia teknologi informasi yang juga bermanfaat bagi perkembangan teknologi produk security cctv system, ternyata sangat bermanfaat bagi sistem pengawasan terpadu, pengawasan keamanan maupun pengawasan jalannya kegiatan usaha, perkembangan system management  dunia usaha serta ketatnya kompetisi di sektor bisnis saat ini, mengharuskan kita  melakukan pekerjaan yang se efektif mungkin dan efisien, terutama untuk tujuan pengeluaran keuangan/cost  perusahaan dan pengawasan asset maupun pengawasan kegiatan usaha yang termasuk pengawasan keamanan serta pengawasan mutu produksi,  sehubungan dengan itu kami akan memperkenalkan System pengawas/security system dan pengawas jalannya kegiatan usaha. Dengan menggunakan CCTV video Camera.
CCTV Video camera merupakan kamera video yang pada awalnya digunakan untuk  system pengawas keamanan yang banyak digunakan di perusahaan dan perumahan untuk memantau tamu yang masuk maupun tamu yang tak diundang yang beritikat tidak baik.
CCTV saat ini sudah banyak digunakan di dunia usaha bahkan sudah merupakan bagian perlengkapan yang harus dimiliki di perusahaan perusahaan-industri untuk membantu pemantauan kegiatan usaha, pemantau mutu produksi, pemantau dan cctv pengawas karyawan, pengawas keamanan dan pengawas aset perusahaan.
Inovasi Teknologi saat ini sudah memungkinkan melihat hasil gambar video dalam satu layar monitor untuk beberapa kamera, misalnya  4 kamera, 8 kamera dan 16 kamera,(sebelumnya hanya 1 kamera dan black and white serta hanya dapat dilihat secara langsung tanpa rekaman, jadi harus terus melihat didepan layar monitor) teknologi ini sangat bermanfaat bagi pengawasan di perusahaan yang sangat luas areal kegiatannya sehingga tidak memungkinkan melakukan pengawasan secara  terus menerus dibeberapa tempat sekaligus.atau untuk penempatan penjaga keamanan/satpam di beberapa tempat…nah bisa menghemat biaya pegawai.
DVR-Digital Video Recorder  merupakan alat perekam gambar video kamera yang berfungsi menyimpan data video ke media penyimpan data/hard disk yang ada di dalamnya, dan dapat merekam hingga beberapa hari , beberapa minggu bahkan hingga 1 bulan.  ada beberapa type dasar DVR yaitu 4 channel (dapat mengakses 4 kamera video), 8 channel, dan 16 channel. Dengan alat ini memungkinkan para eksekutif untuk melihat hasil pengawasan walaupun tidak secara langsung memantau terus menerus di layar monitor (dulu harus secara langsung melihat di layar monitor) alat ini dapat dihubungkan ke jaringan LAN maupun Internet.
Pemantauan jarak jauh cctv dengan wireless networking cctv Inovasi lebih lanjut dibidang ini telah memungkinkan memantau cctv dari jarak jauh atau pengintai jarak jauh melalui ip camera,remote cctv, networks camera, wireless networking camera dengan jaringan komunikasi radio LAN  atau internet cctv.
System ini sangat bermanfaat bagi para eksekutif/pengusaha yang sangat disibukkan oleh pekerjaannya dan sempitnya waktu yang dimiliki atau ketika keadaannya yang tidak memungkinkan melakukan pengawasan secara langsung di tempat .misalnya disaat ke luar negeri atau ketika berliburan/cuti,  disisi lain system  ini memungkinkan  mengawasi tempat tempat yang sulit bila dilakukan pemantauan secara langsung / area beresiko berbahaya atau area nya sulit bila pemasangan kamera dengan system konvensional melalui jaringan kabel.
Hidden camera – kamera tersembunyi atau spy camera berguna bagi suatu lokasi dan keperluan tertentu dimana pemilik lokasi yang akan diawasi idak menginginkan keberadaan kamera tidak bisa diketahui
Perlengkapan Instalasi – Berbagai system uang ada pada instalasi kamera cctv, ada yang sederhana maupun lebih kompleks atau automation system.
Harga kamera cctv  - Berbagai merk beredar dengan berbagai fungsinya serta berbagai pula kwalitas dan harga cctv nya.

Fitur DVR
  • Use the standard H.264 video compression format stream lower, high
    quality, longer recording time, taking up less bandwidth resources
  • GUI OSD interface, USB Mouse controller, more intuitive, easier to
    use for user-friendly
  • Support D1/CIF recording resolution, 6 image quality adjustable
  • Hexaplex operation simultaneously: Preview, recording, playback, and
    network live, backup, playback
  • Multiple record mode: Auto/timer/motion recording mode
  • Recording playback support: Normal play/Speed play/Fast back play/Manual
    single-frame slow play
  • Support drag the progress bar can be targeted playback time directly
  • Support Multiple channel playback at the same time(Support 4CH playback
    simultaneously)
  • Support Network function: one IE browser centralized monitoring and
    SNS Software for multiple DVR (up to 20 DVR simultaneously)
  • Support DHCP, DDNS, PPPoE and NTP network service
  • Supports remote surveillance up to 10 users simultaneously via the
    internet Explorer web browser
  • Support more than 17 kinds protocol of the PTZ control
  • Supports Multiple backup mode: USB flash drive and network backup
  • Support pre-alarm recording (before 10 sec),not lose any suspicious
    screen
  • Support SATA HDD Max 2TB
  • Support 1ch audio input
  • Support remote view by Mobile phone
  • Support VGA output
  • Support IR remoter controller
  • System auto recovery to power after power reconnected, and return
    to the pre-power-down state


MENGENAL ALAT UKUR AVOMETER

Pada waktu kita melakukan percobaan rangkaian elektronika seringkali kita dihadapkan dengan masalah komponen yang akan kita pasang. Kadangkala komponen yang kita pasang keadaannya sudah rusak sebelum dipakai. Untuk mengetahui kondisi komponen tersebut dalam keadaan baik diperlukan suatu alat ukur.
Alat ukur yang biasa dipakai dalam praktek elektronika adalah :
a. Multimeter atau Avometer
b. Osiloskop (oscilloscope)
Alat ini tidak mutlak harus ada karena harganya sangat mahal. Alat ukur Avometer ini dalam praktek dipergunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik seperti besarnya tegangan listrik, arus listrik dan tahanan listrik. Untuk mengukur tegangan listrik dipergunakan sebuah alat ukur yang disebut Voltmeter, untuk arus listrik disebut Amperemeter, sedangkan untuk mengukur tahanan listrik disebut Ohmmeter.
Dengan menggunakan alat ukur Avometer tersebut kita dapat sekaligus mengukur ketiga besaran listrik tersebut. AVO Meter adalah singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter. Avometer pada umumnya disebut juga Multimeter atau Multitester.
avometer.jpg
(Gambar Avometer Atau Multimeter Atau Multitester)
Keterangan Gambar :
1. Daftar skala meter
2. Jarum penunjuk skala
3. Ohm adjusment (untuk zero setting jarum)
4. Batas ukur untuk pengukuran Ohm
5. Tombol selector (pemilih)
6. Batas ukur DC Volt
7. Batas ukur AC Volt
8. Lubang untuk menempatkan test probe
9. Batas ukur DC mA
10. Pengatur jarum penunjuk skala
Demikian pengenalan singkat mengenai alat ukur Avometer yang sering digunakan dalam praktek elektronika.

Mengenal Media Audio, Visual, dan Audio-Visual

Komunikasi yang bersifat auditif sangat mendominasi kehidupan manusia, demikian halnya dengan kegiatan pengajaran, mulai tingkat sekolah dasar sampai perpengajaran tinggi, penggunaan komunikasi audio banyak dipergunakan dibandingkan dengan kegiatan komunikasi lainnya. Media audio untuk pembelajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif [pita suara atau piringan suara], yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan pembelajar, sehingga terjadi proses pembelajaran .
Media audio adalah segala macam bentuk media yang berkaitan dengan indera pendengaran, termasuk dalam kelompok media audio . Karena media audio berkaitan dengan indera pendengaran, maka pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif, baik verbal [kata-kata atau bahasa lisan] maupun non-verbal.
Dari pengertian di atas, dapat diidentifikasi perangkat media audio yaitu terdiri dari : [1] Perangkat keras [hardware] berupa alat-alat eloktronik atau alat-alat lainnya. [2] Perangkat lunah [software] atau material audio yang berupa rekaman pita suara atau radio kaset, rekaman piringan hitam, dan naskah program siaran radio. Untuk piringan hitam, tidak akan dibahas karena jenis media ini sudah semakin dijumpai, selain itu dalam proses pembelajaran piringan hitam jarang digunakan, karena memang kurang praktis serta sukar pengadaannya. Beberapa jenis media audio, visual, dan audio-visual, sebagai berikut :
a] Audio kaset
b] Radio
c] Televisi
d] Video /VCD
e] Saund slide projector
f] Film projector
g] Lab. Bahasa
h] Komputer dan LCD

1. Media Audio
Penyajian pengajaran atau pengetahuan melalui pendidikan Audio Pengalaman Mendengar dan pendidikan Visual Pengalaman Melihat. Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi bersifat auditif mendominasi manusia. Suatu metode untuk menyampaikan informasi berdasarkan prinsip psikologi, yaitu : seseorang akan memperoleh “pengertian lebih baik dari sesuatu yang dapat dilihat dari pada didengar”

a. Media Audio Kaset
Audio kaset, berupa pita maknetis yang dapat menghasilkan suara jika diputar dalam tape recorder. Alat ini sudah sedemikian memasyarakat, sehingga dapat dikatakan sudah menjadi bagian penting bagi kehidupan manusia. Hanya saja audio kaset, selama ini lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan hiburan, terutama untuk rekaman musik hiburan. Sementara penggunaan audio kaset untuk kepentingan proses pembelajaran dirasakan belum memasyarakat secara maksimal. Sebagai media pembelajaran, audio kaset cukup efektif dan efesien untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
Rekaman audio merupakan jenis media yang tepat digunakan untuk pembelajaran bahasa, latihan membaca Qur’an, dan latihan-latihan yang bersifat verbal. Misalnya, rekaman untuk pelajaran bahasa asing, rekaman pidato, rekaman pendidikan seni, rekaman kegiatan diskusi dan seminar, rekaman bacaan al-Qur’an, rekaman ucapan huruf-huruf [mahraj] al-Qur’an, rekaman pelajaran pendidikan agama untuk suatu forum pengajian, rekaman bacaan-bacaan salat, doa-doa haji, dan sebagainya. Namun yang perlu diperhatikan adalah rekaman materi pelajaran yang dikemas harus disesuaikan dengan tuntutan kurikulum, tujuan pembelajaran, metode, dan kondisi pembelajar. Pembelajaran tentang pengucapan [pronounciation] dan keterampilan mendengar [listening skill] akan sangat efektif jika menggunakan media ini. Media ini manfaatnya cukup efektif dan efesien dalam proses pembelajaran.
1] Manfaat Media Rekaman Audio Kaset
Manfaat media rekaman audio kasset, sebagai media pembelajaran sebagai berikut :
[a] Menyajikan kegiatan di luar kelas dan bahkan di luar sekolah, misalnya wawancara, rekaman kegiatan, dan sejenisnya.
[b] Menimbulkan berbagai kegiatan, misalnya diskusi, dramatisasi dan sejenisnya.
[c] Memberikan efesien dalam pengajaran bahasa dan musik .
[d] Pada pelajaran pendidikan agama Islam, dapat memberikan efesiensi dalam pengajaran al-Qur’an, tuntunan bacaan salat, tuntunan bacaan doa-doa ibadah haji, dan sebagainya.

2] Karakteristik Posetif Media Audio Kasset
Karakteristik posetif media auidio kasset, sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut :
[a] Untuk tujuan kognitif, audio kaset dapat digunakan untuk mengajar pengenalan suara suatu objek belajar
[b] Untuk tujuan psikomotorik, audio kaset dapat digunakan untuk mengajar keterampilan verbal
[c] Materi pelajaran sudah terpaket sedemikian rupa sehingga mudah direproduksi
[d] Pengadaan relatif mudah, terutama jika dibandingkan dengan media audio-visual.
[e] Dapat diisi dengan pengajaran berprogram, sehingga dapat digunakan untuk belajar mandiri atau belajar sendiri.
[f] Dapat memotivasi suasana belajar, karena dapat dilengkapi dengan unsur musik.
[g] Praktis penggunaannya, terutama sifatnya yang mudah digunakan dan dapat diputar kembali secara berulang-ulang sesuai dengan keinginan .

3] Karakteristik negatif audio kasset
Selain karakteristik posetif media audio kasset di atas, media ini juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya :
[a] Daya jangkau terbatas
[b] Apabila diperuntukan untuk jang-kauan luas, pengadaan mahal .
[c] Kurang efektif untuk materi pelajaran yang mempunyai kadar kesukaran tinggi, seperti matematika, kimia, dan fisika.
[d] Audio kaset lebih mudah menciptakan suasana jenuh dan membosankan .

b. Media Radio
Eloktronik secara teknis adalah sebuah alat eloktronik yang dilengkapi dengan perangkat penerima gelombang eloktromaknetis dan perangkat penyiaran. Maka dalam konteks ini, pengertian radio sebagai media pembelajaran lebih ditonjolkan pada radio siaran [broadcast] . Dengan demikian, radio merupakan media audio yang disiarkan. Program radio telah lama digunakan sebagai siarana pembelajaran untuk menyampaikan meteri pembelajaran pada beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di seluruh dunia termasuk Indonesia. Jadi, fungsi media radio adalah menyampaikan pesan bahan pelajaran yang dapat didengar oleh penerima pesan atau pembelajar. Madia radio sebagai media pembelajaran tentu memiliki keterbatasan dan kelebihan.

1] Kelebihan Media Radio
Media radio merupakan media siaran, juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk menyampaikan meteri pembelajaran dan pada beberapa lembaga pendidikan jarak jauh media ini sudah lazim digunakan. Radio sebagai media siaran memeiliki kelebihan, sebagai berikut :
[a] Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak dari pada TV.
[b] Mudah dipindahkan [mobile].
[c] Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio dapat mengatasi problem jadwal.
[d] Program radio dapat direkam dan diputar lagi sesuka pemakai.
[e] Program radio dapat mengembangkan daya imajinasi.
[f] Media radio dapat merangsang partisipasi aktif pendenagar [pembelajar].
[g] Radio dapat memusatkan perhatian pembelajar pada “kata-kata” yang digunakan, pada bunyi, dan artinya.
[h] Siaran lewat suara terbukti amat tepat atau cocok untuk mengajarkan musik, bahasa, dan al-Qur’an.
[i] Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih baik, jika dibandingkan dengan yang dikerjakan oleh pengajar, antara lain:
[1] Radio, dapat menampilkan “pengajar-pengajar yang ahli” dalam bidang studi tertentu, sehingga dapat mengatasi masalah kekurangan pengajar yang layak untuk mengajar.
[2] Pelajaran yang disajikan lewat program radio lebih bermutu, baik dari segi ilmiah maupun metodis.
[3] Radio dapat menyajikan laporan-laporan seketika [on the sport]. Pelayanan radio yang sudah maju mempunyai banyak sumber di perpustakaan yang siap dipakai.
[4] Siaran-siaran yang aktual dapat menciptakan suasana kesegaran [immediciacy] pada sebagian besar topik.
[j] Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tak dapat dikerjakan oleh pengajar. Dengan program-program radio, dapat menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke kelas.
[k] Dengan program radio, dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta daya jangkauannya cukup luar .

2] Kelemahan Media Radio
Selain kelebihan, media radio juga memiliki kelemahan-kelemahan. Kelemahan media radio, sebagai berikut :
[a] Sifat komunikasinya hanya satu arah [one way communication].
[b] Siarannya disentralisasikan sehingga pengajar tidak dapat mengontrolnya.
[c] Proses integrasi siaran radio ke dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas seringkali menyulitkan . Artinya, penjadwal pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah.
[d] Program siaran lebih banyak hiburan, sehingga tidak dapat diisi dengan materi pelajaran dalam porsi yang banyak.
[e] Kurang dapat membahas mata pelajaran secara mendalam, karena dibatasi oleh jam siaran suatu program siaran radio.
[f] Komunikasi satu arah, maka memrlukan perhatian serius untuk mengingat materi yang telah disampaikan lewat program siaran radio. Bagi pendengar atau pembelajar yang lemah daya ingatnya akan mengalami kesulitan untuk mengingat-ingat kembali materi pelajaran yang telah disampaikan.


3] Hal-hal tertentu dapat dikerjakan
Selain kelebihan dan kelemahan dari media radio yang dikemukan di atas, ada beberapa hal tertentu yang dapat dikerjakan, yaitu:
[a] Program pengajaran melalui media radio akan menampilkan pengajar ahli dalam bidang tertentu, yang mungkin jarang ditampilkan di sekolah atau di kelas.
[b] Program siaran radio lebih bermutu dari segi ilmiah dan metodisnya.
[c] Program siaran radio laporan-laporannya seketika [on the spot], karena banyak sumber.
[d] Program siaran radio, suasana kesegaran dan program siarannya tetap aktual.
[e] Mengerjakan hal-hal tertentu yang mungkin tidak dapat dikerjakan oleh pengajar di kelas.
[f] Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta daya jangkauannya sangat luas.

c. Media laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa, dikategorikan sebagai media audio, karena media ini menggunakan seperangkat “alat-alat audio” yang berupa taperecorder dan pita kaset yang disalurkan melalui kabel pada headphone. Dengan perangkat alat-alat ini, program pengajaran bahasa dapat mengkoordinasi pendengaran pembelajar sehingga lebih terkonsentrasi pada materi pelajaran bahasa . Laboratorium bahasa, merupakan alat untuk melatih pembelajar mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam . Jadi, dapat dikatakan bahwa media laboratorium bahasa, terdiri dari : [1] Media audio, terdiri dari seperangkat alat-alat eloktronik auditif. [2] Melatih pembelajar mendengarkan dan berbicara.
1] Manfaat media laboratorium bahasa
Madia laboratorium sebagai media audio memiliki beberapa manfaat, diantaranya sebagai berikut :
[a] Latihan pendengaran, sehingga seseorang dapat melafalkan kata-kata asing yang didengar melalui headphone secara fasih seperti aslinya.
[b] Latihan mengucapkan, pembelajar menirukan ucapan pengajar yang melalui headphone secara baik dan tepat.
[c] Pembelajar dapat membandingkan ucapannya dengan ucapan pengajar.
[d] Pembelajar dapat segera memperbaiki kesalahan-keselahan yang dibuatnya .
[e] Laboratorium bahasa, selain dimanfaatkan untuk pengajaran bahasa asing, juga dapat dipergunakan untuk pengajaran al-Qur’an. Pengajaran membaca al-Qur’an juga mengandalkan “pendengaran” [audio] untuk mengidentifikasi ucapan huruf-huruf secara benar dan fasih. Maka dengan pengajaran membaca al-Qur’an melalui laboratorium bahasa, pembelajar dapat mendengarkan bacaan al-Qur’an secara jelas dan fasih dari pengajar, pembelajar dapat menirukan ucapan dan bacaan pengajar, dan sekaligus dapat mendengarkan bacaan sendiri, pembelajar dapat membandingkan bacaannya sendiri dengan bacaan pengajarnya, dan dapat melakukan perbaikan apabila terjadi kesalahan bacaan dari pembelajar itu sendiri.

Tekanan utama “media laboratorium bahasa” adalah pada: [1] “pendengaran”, yaitu cara mendengarkan yang benar sangat penting dalam proses belajar bahasa asing dan belajar membaca al-Qur’an, sehingga tidak terjadi salah persepsi, mengucapkan, membaca serta memberikan makna atau terjemahan. Apabila kesalahan dalam mendengar akan mengacaukan ucapan, bacaan dan pemaknaan selanjutnya yang juga berakibat pada kesalahan persepsi. [2] Latihan mengucapkan dengan baik dan fasih, maka untuk pembelajaran membaca Qur’an, lebih efektif dapat dilakukan dengan menggunakan media Laboratorium Bahasa.
Tetapi perlu diketahui bahwa pengadaan laboratorium bahasa cukup mahal, karena memerlukan biaya yang cukup besar, sehingga jarang sekolah-sekolah memiliki laboratorium bahasa sendiri. Selain mahal pengadaannya, juga daya tampung laboratorium bahasa sangat terbatas, paling banyak dapat menampung maksimal 30 pembelajar.

2. Media Visual
Pada mulanya pada proses pembelajaran hanya menggunakan pendekatan verbal, yakni membaca dan menulis. Baru pada pertengahan tahun 1960-an mulai muncul konsep keterbacaan visual, dalam bentuk grafik seperti sketsa, gambar, foto, diagram, table dan lain-lain. Dengan demikian dalam buku-buku pelajaran mulai ditampilkan pesan-pesan visual melalui berbagai ilustrasi untuk memperjelas keterbacaan visual. Labih dari itu, pesan-pesan visual disajikan pula dalam berbagai media massa seperti televisi, percetakan dan produksi. Pesan-pesan visual sangat efektif dalam memperjelas informasi, bahkan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi sikap seseorang, membentuk opini masyarakat dan lain-lain .
Pada beberapa penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa “pengajaran akan lebih efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya, namun tidak berarti bahwa media harus selalu mempunyai keadaan yang sebenarnya. Sebagai contoh adalah model. Artinya, sekalipun model merupakan gambaran nyata dari objek dalam bentuk tiga dimensi tidak dapat dikatakan realistik sepenuhnya. Namun demikian, model sebagai media pembelajaran dapat memberi makna terhadap isi pesan dari keadaan yang sebenarnya.

a. Pesan Visual dan Proses pembelajaran
Dari penjelasan di atas, tanpaknya perlu mempelajari “pesan visual” sebagai media dalam hubungannya dengan proses pembelajaran. Artinya, bagaimana pengajar dan “pembelajar” memanfaatkan pesan visual untuk mempertinggi proses pembelajaran. Sebab, keterampilan “memahami pesan visual” dapat diartikan sebagai kemampuan menerima dan menyampaikan pesan-pesan visual tersebut.
Kemampuan menerima pesan visual mencakup kemampuan “membaca pesan visual” secara tepat, memahami makna yang terkandung di dalamnya, menghubungkan unsur-unsur isi peasan visual dengan pesan verbal atau sebaliknya, serta mampu menghayati nilai keindahan visualisasi tersebut. Sedangkan kemampuan menyampaikan pesan visual adalah mencakup menvisualisasikan pesan verbal, melukiskan atau menvisualisasikan makna isi pesan dan menyederhanakan makna dalam bentuk visualisasi .

b. Belajar dari pesan Visual
Belajar dari pesan visual memerlukan keterampilan, karena dengan melihat pesan visual tidak dengan sendirinya seseorang akan mampu belajar daripadanya. Itulah sebabnya “pembelajar” harus dibimbing agar dapat menerima dan menyimak pesan-pesan visual secara tepat.
Salah satu teknik efektif adalah menuntutnya untuk melihat dan membaca pesan-pesan visual pada berbagai tahapan yang dimulai dari : Pertama, fase differensiasi, yaitu di mana “pembelajar” mula-mula mengerti, mengidentifikasi dan menganalisis terlebih dahulu unsur-unsur suatu unit pengajaran dalam bentuk pesan-pesan visual tersebut. Kedua, fase integrasi, yaitu peseta didik menempatkan unsur-unsur visual tersebut secara serempak, kemudian menghubungkan keseluhan pesan visual kepada pengalaman-pengalamannya. Ketiga, kesimpulan dari pengalaman visualisasi tersebut dan kemudian menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang telah mereka pelajari sebelumnya .
Nana Sudjana, mengatakan bahwa hasil penelitian Seth Spaulding tentang bagaimana “pembelajar” belajar melalui gambar, dapat disimpulkan , sebagai berikut : [1] Ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran yang dapat menarik minat belajar “pembelajar” secara efektif. [2] Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstarak yang dapat ditafsirkan berdasarkan pengalaman di masa lalu, melalui penafsiran kata-kata. Dengan demikian, pengajar hendaknya berhati-hati dalam menetapkan pengalaman artistik maupun pengalaman lingkungan di masa lampau. Pengalaman “pembelajar” di bidang seni dapat menentukan keberhasilannya dalam menafsirkan ilustrasi.
Pengalaman dengan perlbagai jenis adegan yang dilukiskan juga dapat mempengaruhi keberhasilan penafsiran terhadap ilustrasi gambar dalam meteri pengajaran . Sebagai contoh saja : pengalaman “pembelajar” “belajar salat” dan “melaksanakan salat”, akan dapat mempengaruhi keber-hasilannya dalam menafsirkan “ilustrasi gambar” [lihat gambar: 3]. Pembelajar yang telah belajar tentang “ibadah haji” akan
memeliki kemampuan untuk menafsirkan ilustrasi gambar . [3] Ilustrasi gambar membantu “pembelajar” mampu membaca buku pelajaran terutama dalam menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks yang menyertasinya. [4] Dalam booklet, pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu halaman penuh bergambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas. Maka, lebih baik lagi apabila lebih dari separuh isi booklet tersebut dapat memuat ilustrasi
gambar. [5] Ilustrasi gambar isinya harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat para pembelajar menjadi efektif. [6] Ilustrasi gambar isinya hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga tidak bertentangan dengan gerakan mata “pembelajar” dan bagian-bagian yang paling penting dari ilustrasi itu harus dipusatkan di bagian sebelah kiri atas medan gambar .
Selain itu, hasil penelitian lain yaitu Edmund Faison tentang penggunaan gambar dan grafik dalam pengajaran. Dari hasil penelitian James W. Brown dkk.,1959, dapat disimpulkan , sebagai berikut : [1] Untuk memperoleh hasil belajar “pembelajar” secara maksimal, gambar harus erat kaitannya dengan materi pelajaran dan ukurannya cukup besar, sehingga rincian unsur-unsurnya mudah diamati, sederhana, reproduksi bagus, lebih realistik dan menyatu dengan teks, [2] Gambar-gambar berwarna lebih menarik minat pembelajar dari pada gambar hitam putih. Daya tarik terhadap gambar bervariasi sesuai dengan “umur, jenis kelamin dan kepribadian seseorang”. Namun demikian, berdasarkan hasil penelitian, gambar-gambar berwarna tidak selamanya merupakan pilihan terbaik. Seth Spaulding, mengatakan bahwa kualitas warna diperlukan untuk gambar-gambar yang sifatnya realistik. [3] Hasil penelitian Mabel Rudisill, tentang gambar-gambar yang lebih disukai anak-anak, menunjukkan bahwa suatu penyajian visual yang sempurna realismenya adalah “pewarnaan”, karena pewarnaan pada gambar akan menumbuhkan impresi atau kesan realistic .

c. Menyimak Pesan Visual
Pesan visual yang disajikan dapat diterima oleh pembelajar dengan kemampuan tertentu. Sedangkan kemampuan menerima pesan visual dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada dua faktor yang sangat penting, yaitu perkembangan usia anak dan latar belakang budaya yang dianutnya serta pengalamannya.
Hasil temuan ahli psikologi perkembangan anak, menunjukkan bahwa keterbacaan pesan visual dipengaruhi oleh tingkat kematangan jiwa anak. Sebelum anak usia 12 tahun anak cenderung untuk menafsirkan pesan-pesan visual menurut bagian demi bagian daripada secara keseluruhan. Dalam menceritakan tentang apa yang mereka lihat digambar, mereka akan memilih unsure-unsur yang spesifik, termasuk di dalamnya adegan, sedangkan “pembelajar” yang lebih dewasa cenderung untuk meringkas keseluruhan adegan dan melaporkan kesimpulan tentang makna gambar. Bilamana berbagai lambang abstrak atau rangkaian gambar seri yang saling berkaitan satu sama lain tidak jelas dipahami “pembelajar”, akan mengakibatkan gagalnya proses komunikasi edukatif bagi semua tingkat usia .
Pesan-pesan visual yang realistik dapat membingunkan para pembelajar yang berusia lebih muda. Bagi usia anak bertambah, dia akan lebih mampu memperhatikan secara selektif terhadap semua bentuk penyajian visual yang berdaya guna, untuk mempertinggi kemampuan belajarnya yang bersumber dari informasi yang dikehendaki . Jadi, perkembangan usia anak dan pengalaman “pembelajar” dapat mempengaruhi kemampuannya untuk menafsirkan pesan-pesan visual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa isyarat gerak yang terdapat pada gambar tampaknya akan memperkuat gagasan mengenai gerak bagi anak-anak yang sudah dikembangkan selama masa tahap preoperasional sebagaimana dirumuskan Piaget pada anak-anak usia tujuh tahun, dibandingkan dengan anak-anak yang lebih mudah usianya. Demikian pula gambar yang mengandung unsur gerak atau gambar yang aktif, misalnya orang yang sedang berlari akan lebih mudah dikomunikasikan bagi semua usia dalam bentuk kerangka saja, sedangkan isyarat-isyarat gerak dalam bentuk garis-garis saja kurang dapat meyakinkan anak-anak. Artinya, sosok tubuh yang sedang berlari yang digambar dalam bentuk kerangka akan lebih mudah diyakinkan pada anak-anak bila dibandingkan dengan “isyarat-isyarat” atau “tanda-tanda” dalam bentuk
garis, misalnya sebuah “gambar bulat” kemudian diberi “garis-garis lengkung” ditengahnya [lihat gambar : 6]. Kerangka gambar seperti ini akan sulit dipahami dan di tafsirkan oleh “pembelajar” pada usia tujuh tahun atau yang masih muda, tetapi bagi “pembelajar” yang usianya sudah dewasa akan menafsirkannya menurut persepsi dan pengalamannya masing-masing “pembelajar”.
Bagi “pembelajar” yang memperhatikan pesan visual dipengaruhi oleh pengalaman dan latar belakang budayanya, artinya kelompok “pembelajar” yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda-beda, secara individual akan menyimak pesan-pesan visual
berbeda pula, sebab latar belakang budaya dapat dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya . Maka untuk melihat keterba-caan visual termasuk di dalamnya penggunaannaan gambar-gambar adegan khusus tentang “kehidupan remaja” di tengah-tengah kota besar akan mudah dipahami oleh “pembelajar” yang juga berasal dari kota besar dibandingkan dengan “pembelajar” dari pedesaan. Oleh karena itu, pesan-pesan visual bagi “pembelajar” di kota tentu akan berbeda dengan “pembelajar” yang berasal dari pedesaan, sebab pengalaman dan latar belakang sosial-ekonominya juga berlainan.
Pemberian makna terhadap “warna” pun didasarkan kepada prasangka budaya masing-masing. Sebab “penafsiran manusia terhadap warna ternyata tidak berlaku umum bahkan kurang universal terutama untuk nilai-nilai perlambang yang dikenakan pada berbagai macam warna tertentu” . Misalnya, tinta warna merah, secara umum di Indonesia tidak diterima untuk menulis pesan atau surat kepada seseorang. Warna hitam, secara umum diterima oleh sebagian masyarakat Indonesia sebagai warna dukacita, kematian atau kemalangan. Warna putih, di Yogyakarta dipakai sebagai “tanda” atau “bendera” “layatan” atau “keseripahan”. Di daerah lain di Jawa, mungkin mungkin warna “kuning” atau warna yang lain.
Maka dalam penuangan pesan-pesan visual, akan terjadi kekeliruan-kekeliruan dalam menyimak makna pesan-pesan visual tidak dapat dihindarkan disebabkan oleh perbedaan latar belakang budaya. Dengan dasar ini, maka setidak-tidaknya pengajar harus berhati-hati dalam mempergunakan pesan-pesan visual tanpa penjelasan sebelumnya karena akan menyebabkan kebingungan kepada beberapa “pembelajar” tertentu .

3. Media Audio - Visual
Media audio-visual, adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio-visual,adalah: televisi,video – VCD, sound slide, dan film.
a. Televisi
Televisi dalam pengertiannya berasal dari dua kata, yaitu :
1] Kata tele [bahasa Yunani], yang berarti jauh
2] Visi [bahasa Latin], berarti penglihatan.

Television [bahasa Inggris], melihat jauh. Kata melihat jauh mengandung makna bahwa gambar yang diproduksi pada satu tempat [stasiun televisi] yang dapat dilihat ditempat lain melalui sebuah perangkat penerima yang disebut televisi minitor atau televisi set.
Istilah televisi, baru dicetuskan di Paris, pada tanggal 25 Agustus 1900, bersamaan dengan pertemuan para ahli eloktronik dari beberapa negara industri maju .
Televisi suatu perlengkapan eloktronik, yang pada dasarnya adalah sama dengan “gambar hidup” yang terdiri dari gambar dan suara. Dengan demikian, peranan TV baik sebagai gambar hidup maupun sebagai radio yang dapat menampilkan gambar yang dapat dilihat dan menghasil suara yang dapat didengar pada waktu yang sama . Maka kata televisi berkonotasi pada suatu system unit kerja pada televisi siaran, dan bukan semata-mata dilihat dari aspek wujudnya sebagai perangkat keras , tetapi televisi dapat mentransmisikan segenap pesan melalui gelombang eloktronik atau melalui saluran kabel.
Dalam sistem transmisi, gambar dan suara yang dihasilkan oleh “kamera eloktronik” diubah menjadi gelombang eloktromaknetis dan selanjutnya ditransmisikan [dipancarkan] melalui stasiun pemancar. Gambar dan suara yang telah diubah menjadi gelombang elok-tronik itu diterima oleh sebuah antena penerima yang terpasang pada
televis set penerima [lihat gambar 8]. Pada pesawat monitor, gelombang eloktromaknetik diubah kembali menjadi gambar dan suara oleh seperangkat alat televisi sehingga dapat dilihat. Selain itu, ada televisi kabel, artinya gelombang eloktro-maknetik disalurkan melalui kabel ke pesawat penerima atau televisi .
Secara sederhana, proses komunikasi saluran televisi dapat digambarkan seperti gambar di atas.
Sekarang ini televisi sudah begitu memasyarakat dan tidak merupakan barang mewah lagi. Televisi mulai digunakan di rumah-rumah, halaman kantor kecamatan, di kantor-kantor, bahkan di sekolah-sekolan tertentu telah memiliki pesawat televisi baik digunakan sebagai alat untuk membantu proses belajar maupun untuk hiburan. Program siaran televisi disenangi anak-anak sampai orang dewasa dengan acara-acara yang cukup bervariasi. Apabila kita mengamati anak-anak di Indonesia, banyak anak-anak yang tersita waktunya untuk menonton acara siaran televisi, bahkan jam-jam belajar merekapun terasa tersita untuk menonton acara siaran televisi yang sangat disenangi, bahkan antara anak dan orang tua rebutan dalam menonton acara yang

disenangi masing-masing. Menurut Oemar Hamalik [1989:116], berdasarkan hasil penelitian di Amerika Serikat pada umumnya kegemaran pemuda yang menonton siaran televisi, kondisinya sebagai beri-kut pada tabel 1.
Televisi sebagai lembaga penyiaran, telah banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan dan pengajaran. Makin banyak sisran televisi yang khusus menginformasikan atau menyiarkan pesan-pesan materi pendidikan dan pengajaran, yang disebut televisi pendidikan [educational television]. Di Indonesia sejak 23 Januari 1991, secara resmi telah berdiri Lembaga Televisi Siaran Pendidikan yang dikelola oleh swasta yang bernama Televisi Pendidikan Indonesia [TPI].
Dewasa ini siaran televisi menampilkan program dan acara-acara dengan berbagai bentuk, yaitu cerdas cermat, dialog interaktif tentang persoalan politik, ekonomi, pendidikan, hukum, agama, dan persoalan sosial kemasyarakatan. Untuk program pendidikan agama, televisi begitu berperan dalam menyampaikan atau menayangkan pesan-pesan pendidikan agama melalui mimbar agama, hikmah fajar, dan dalam bentuk program yang lain. Apabila diperhatikan, pada setiap bulan Ramadhan acaran-acara tayangan televisi begitu syarat dengan pesan pendidikan agama Islam yang disajikan dalam bentuk ceramah, dialog interaktif, diskusi, dan ditayangkan pada menjelang buka puasa, menjelang sahur, setelah subuh, dan juga diselingi dengan hiburan-hiburan [lagu-lagu] yang bernafaskan dan bernuansa relegius.
Televisi, sebagai media pendidikan dan pengajaran tentu tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dan kekurang media televisi sebagai berikut :
1] Kelebihan Televisi, sebagai berikut :
Kelebihan Media Televisi, sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut :
[a] Memiliki daya jangkauan yang cukup luas.
[b] Memiliki daya tarik yang besar, karena memiliki sifat audio visualnya.
[c] Dapat mengatasi batas ruang dan waktu.
[d] Dapat menginformasikan pesan-pesan yang aktual.
[e] Dapat menampilkan objek belajar seperti benda atau kejadian aslinya.
[f] Membantu pengajar memperluas referensi dan pengalaman.
[g] Sebutan televisi sebagai “jendela dunia”, karena membawa khalayak untuk dapat melihat secara langsung peristiwa, suasana dan situasi tempat, kota, daerah-daerah yang di belahan dunia.

2] Kelemahan Media Televisi, sebagai berikut :
Kelemahan Media Televisi, sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut :
[a] Pengadaannya memerlukan biaya mahal.
[b] Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan di segala tempat.
[c] Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi peluang untuk terjadinya umpan balik. Tetapi kelemahan ini, sudah mulai teratasi dengan beberapa program acara siaran yang dilakukan dialog langsung [dialog interaktif] dengan bantuan telephon.
[d] Sulit dikontrol, terutama jika terkait dengan soal jadwal belajar di sekolah.
[e] Mudah tergoda pada penyajian acara yang bersifat hiburan, sehingga suasana belajar kurang serius dan kurang efektif .

b. Media Video - VCD
Gambar bergerak, yang disertai dengan unsur suara, dapat ditayangkan melalui medium videio dan video compact disk [VCD]. Sama seperti medium audio, program video yang disiarkan [broadcasted] sering digunakan oleh lembaga pendidikan jarak jauh sebagai sarana penyampaian materi pembelajaran. Video dan televisi mampu menayangkan pesan pembelajaran secara realistik. Video memiliki beberapa features yang sangat bermanfaat untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu features tersebut adalah slow motion di mana gerakan objek atau peristiwa tertentu yang berlangsung sangat cepat dapat diperlambat agar mudah dipelajari oleh “pembelajar”. Slow motion, adalah kemampuan teknis untuk memperlambat proses atau peristiwa yang berlangsung cepat. Video dan VCD dapat digunakan sebagai media untuk mempelajari objek dan mekanisme kerja dalam mata kuliah tertentu.
Media VIDIO – VDC, sebagai media pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut:
1] Gambar bergerak, yang disertai dengan unsur suara.
2] Dapat digunakan untuk sekolah jarah jauh
3] Memiliki perangkat slow motion untuk memperlambat proses atau peristiwa yang berlangsung.

Media Vidio dan VCD, sebagai media pembelajaran juga tidak terlepas dari kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan dan kelemahan media Vidio dan VCD, sebagai berikut :
1] Kelebihan Media Vidio dan VCD, sebagai berikut :
Kelebihan Media Vidio dan VCD, sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut :
[a] Menyajikan objek belajar secara konkret atau pesan pembelajaran secara realistik, sehingga sangat baik untuk menambah pengalaman belajar.
[b] Sifatnya yang audio visual, sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan dapat menjadi pemacu atau memotivasi “pembelajar” untuk belajar
[c] Sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar psikomotorik
[d] Dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama jika dikombinasikan dengan teknik mengajar secara cemah dan diskusi persoalan yang ditayangkan.
[e] Menambah daya tahan ingatan atau retensi tentang objek belajar yang dipelajari “pembelajar”.
[f] Portable dan mudah didistribusikan.

2] Kelemahan Media Vidio dan VCD, adalah :
Kelemahan Media Vidio dan VCD, sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut :
[a] Pengadaannya memerlukan biaya mahal.
[b] Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan di segala tempat.
[c] Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi peluang untuk terjadinya umpan balik.
[d] Mudah tergoda untuk menayangkan kasset VCD yang bersifat hiburan, sehingga suasana belajar akan terganggu.

Untuk pembelajaran pendidikan agama Islam, media video dan VCD dapat digunakan untuk menayangkan materi pelajaran pendidikan agama Islam yang dikemas dengan baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi, dan metode. Contoh, dapat dikemas suatu program vidio dan VCD untuk materi pelajaran ibadah haji, merukti [merawat] jenazah, materi pelajaran salat, materi pelajaran membaca al-Qur’an, dan sebagainya, sehingga “pembelajar” akan aktif melihat, mendengarkan, mengamati, menafsirkan dan “pembelajar” dapat mempraktekan apa yang telah disajikan lewat program vidio dan VCD tersebut.

c. Media Saund Slide [Slide Bersuara]
Slide, merupakan media pembelajaran yang bersifat audio visual. Secara fisik, slide suara adalah gambar tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang dilingkapi dengan bingkai yang diproyeksikan. Penggunaannya dapat dikombinasikan dengan audio kasset, dan dapat digunakan secara tunggal tanpa narasi. Pada umumnya jika digunakan untuk keperluan instruksional, sehingga slide dapat dibuat secara berseri dan berurutan serta dikombinasikan dengan au-dio kasset. Maka slide yang dikombi-nasikan dengan audio kasset disebut dengan saund slide [slide bersuara], yaitu penyajian bahan pelajaran yang dikemas sedemikian rupa dengan menggunakan slide secara berurutan yang dikombinasikan atau dilengkapi dengan audio kasset.
Sebagai media pembelajaran, slide suara dapat menyajikan gambar yang tetap dengan urutan yang tetap, sehingga menjamin keutuhan pelajaran dan gambar tidak mudah hilang, terbalik, atau berubah urutan jika teknik pengemasannya benar dan baik. Misalnya, menyajikan materi pelajaran tentang cara mengerjakan salat, maka perlu dikemas secara berurutan yang dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

Pelajaran ibadah salat yang ditampilkan dengan mengguna-kan media slide dapat dikom-binasikan dengan audio kasset sangat membantu pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas, karena selain pembelajar dapat melihat tiap gerakan salat dari gambar yang ditayangkan secara berurutan dan juga sekaligus mendengarkan baca-an-bacaan salat. Maka yang perlu diperhatikan adalah teknik pengepakan atau pengemasan program pengajaran antara filmstrp slide dengan audio kasset secara benar dan baik untuk suatu sajian materi pelajaran melalui media slide suara [Saund Slide].
Saund Slide, sebagai media pembelajaran juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dan kelemahan tersebut, sebagai berikut :

1] Kelebihan Media Saund Slide
Kelebihan Media Saund Slide, sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut :
[a] Dapat menyajikan gambar dengan proyeksi depan maupun belakang.
[b] Portable, berukuran kecil, dan mudah didistribusikan sehingga praktis penggunaannya.
[c] Dapat dikontrol sesuai dengan keinginan pengguna, sehingga memungkinkan untuk dihentikan secara spontan dan dapat diselingin dengan tanya jawan dan diskusi singkat.
[d] Memberikan visualisasi tentang objek belajar seperti apa adanya atau autentik, sehingga dapat mengkonkretkan objek belajar bagi pembelajar.

2] Kelemahan Media Saund Slide
Kelemahan Media Vidio dan VCD, sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut :
[a] Pengadaannya memerlukan biaya yang mahal.
[b] Untuk memproyeksikan slide proyektor memerlukan penggelapan ruang.
[c] Gambar yang disajikan tidak bergerak [gambar mati], sehingga sedikit banyak kurang menarik, terutama jika dibandingkan dengan telefilis dan film.
[d] Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat secara praktis dapat dihidupkan dan diputar disegala tempat.
[e] Cukup rumit pembuatannya, karena harus memiliki camera foto dan memiliki keahlian fotografi yang benar-benar mumpuni .

Perlu diketahui, bahwa media Saund Slide ini jarang atau mungkin tidak pernah digunakan dalam proses pemebelajaran di kelas, karena selain pengadaannya mahal juga cukup rumit untuk mengemas programnya dan juga diperlukan keahlian pengajar dalam memotret objek, suatu perbuatan [contoh: praktek salat], dan suatu peristiwa yang akan disajikan dalam program pembelajaran di kelas.

Input device adalah perangkat keras komputer yang digunakan untuk memasukkan dan memberikan data dan sinyal kendali untuk suatu sistem pemrosesan informasi, misalnya komputer.

 

Input yang dimasukkan ke komputer bisa dapat berupa sebuah data, sebuah perintah, video, audio, photo, dll.

Beberapa Peralatan input yang berkembanga sampai saat ini adalah :

-Keyboard
Keyboard merupakan unit input yang paling penting dalam suatu pengolahan data dengan komputer. Keyboard dapat berfungsi memasukkan huruf, angka, karakter khusus serta sebagai media bagi user (pengguna) untuk melakukan perintah-perintah lainnya yang diperlukan, seperti menyimpan file dan membuka file. 

input-keyboard
-Mouse
Mouse juga termasuk salah unit masukan (input device). Mouse berfungsi sebagai alat untuk perpindahan pointer atau kursor secara cepat. Selain itu, dapat sebagai perintah praktis dan cepat dibanding dengan keyboard. Mouse mulai digunakan secara maksimal sejak sistem operasi telah berbasiskan GUI (Graphical User Interface). 

input-mouse

-Trackball

Trackball adalah perangkat input yang digunakan sebagai pengganti mouse di laptop atau PC. Mouse komputer membutuhkan ruang untuk menggerakkannya, sedangkan trackball tidak memerlukan ruang tambahan. Untuk mengoperasikan trackball, pengguna hanya menggerakkan bola di tengah perangkat dengan jari, ibu jari atau telapak. Trackballs sering digunakan untuk aplikasi game.

input-trackball
Touch Pad
Touch pad banyak ditemukan pada laptop dan notebook. Alat ini merupakan pengganti fungsi mouse. Cara penggunaannya cukup hanya dengan menggunakan sentuhan jari pada sensor pad. 


-Touch Pad
Touch pad banyak ditemukan pada laptop dan notebook. Alat ini merupakan pengganti fungsi mouse. Cara penggunaannya cukup hanya dengan menggunakan sentuhan jari pada sensor pad.
input-touchpad
-Track Point
Track Point merupakan salah satu peralatan input pengganti mouse. Sebelum munculnya Touchpad, Track Point banyak digunakan oleh pembuat laptop atau notebook. Penggunaan alat ini hampir mirip dengan joystick, kita hanya menggeser kepala track point sesuai arah yang diinginkan. Penamaan untuk track point pada setiap laptop berbeda-beda, ada yang menamakannya Point Stick, Pointing Stick, Track Stick, AccuPoint, dll. Infoselengkapnya bisa baca disini
input-trackpoint 
-Joystick
Joystick adalah alat masukan komputer yang berbentuk tuas dan dapat bergerak ke segala arah. Alat ini dapat mentransmisikan arah. Joystick umumnya digunakan sebagai pelengkap untuk memainkan sebuah game.
input-joystick 
  • Barcode Scanner
    Barcode scanner adalah alat yang digunakan untuk membaca kode-kode berbentuk garis-garis vertikal (disebut dengan BARCODE) yang terdapat pada kebanyakan produk-produk Penggunaan barcode scanner ini mempunyai dua keuntungan tambahan. Yang pertama akan memperkecil kesalahan input yang disebabkan kesalahan operator komputer atau kasir. Yang kedua, penggunaan barcode scanner mempercepat proses entry data, sehingga mengurangi jumlah antrian yang panjang
    input-barcode-scanner
  • Scanner
    Scanner atau biasa disebut pemindai merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindai suatu bentuk objek maupun sifat benda, seperti dokumen, foto, gelombang, suhu dan lain-lain. Hasil pemindaian itu akan ditransformasikan ke dalam komputer sebagai data digital.
    input-scanner
  • Finger Print Reader
    Finger Print Reader digunakan untuk membaca pola biometrik sidik jari pada manusia. Setiap manusia memiliki sidik jari yang berbeda-beda. Sidik jari yang terbaca oleh alat ini merupakan sebuah input yang dapat dijadikan sebagai data untuk mengakses kode tertentu.
    input-fingerprint
  • Retina Scan
    Retina Scan memiliki fungsi yang sama dengan Finger Print Reader. Hanya saja alat ini membaca biometrik yang ada pada retina mata. Setiap mata manusia memiliki struktur pembuluh darah yang unik pada setiap orang. Manusia yang kembar siam pun memiliki susunan yang berbeda.
    input-retina-scanner
  • Webcam
    WebCam adalah kamera video sederhana yang sering digunakan untuk konferensi video jarak jauh atau sebagai kamera pemantau. WebCam pada umumnya tidak membutuhkan kaset atau tempat penyimpanan data, data hasil perekaman yang didapat langsung ditransfer ke komputer. Kamera ini juga dapat digunakan untuk mengambil photo.
    input-webcam
  • Camera Digital
    Camera Digital adalah alat untuk membuat gambar dari sebuah objek yang hasilnya kemudian direkam dalam format digital ke dalam media simpan digital. Karena hasilnya disimpan secara digital maka hasil rekam gambar ini harus diolah menggunakan pengolah digital pula semacam komputer atau mesin cetak yang dapat membaca media simpan digital tersebut.

    input-camera
  • Microphone
    Microphone merupakan peralatan input yang berfungsi untuk memasukkan data kedalam komputer berupa suara, baik itu untuk merekam ataupun bicara langsung didepan corong microphone.
    input-microphone
  • Headset/Headphones
    Prinsip kerja headset hampir mirip dengan Microphone. Hanya saja pada headset terdapat speaker. Microphone pada headset biasanya berada disamping pengguna.
    input-headphones
  • MIDI Keyboard
    Jika anda ingin memasukkan musik / lagu dengan format MIDI, kita dapat menggunakan MIDI Keyboard ini. Alat ini berfungsi untuk menghasilkan musik dengan format MIDI.
    input-midi