Kisah Mualaf (NADIANTO / DEWI PURNAMAWATI)
NADIANTO / DEWI PURNAMAWATI
FORUM ARIMATEA SOLO
081329074635, 081329300552, 0217-727764
BIBLE MENGANTAR AKTIVIS GEREJA
MEMPERJUANGKAN ISLAM
Kisah Mualaf : Dra. Dewi Purnamawati
Assalamu’alaa man ittaba alhudaa
(Semoga keselamatan diberikan
kepada orang yang mengikuti petunjuk)
Perkenalkan, saya Dra. Dewi Purnamawati, lahir di Solo tahun 1962. Tahun 1971 saya ikut ayah yang anggota ABRI pindah tugas ke NTB Pulau Lombok. Sekolah di SD Katolik St. Antonius Ampenan, SMP Katolik Kesuma Cakranegara & STM Negeri Mataram, lulus tahun 1981. Lulus dari IKIP Yogya Tahun 1985. Tahun 1986 saya kembali ke Solo dan mengajar listrik di salah satu STM/SMK.
Kekristenan Ibu yang Aktifis Gereja, sangat kuat. Tahun 1971 Ayah yang semula Islam, berhasil dimurtadkan dan dibina menjadi aktifis penginjilan (misi menyebarkan Kristen) yang handal. Ayah punya talenta mampu berinteraksi dan mengusir roh kegelapan. Ternyata kemampuan metafisik yang diangap anugerah Tuhan itu, sebenarnya dari setan.
Saya dan dua adik dididik jadi Kristen yang fanatik, merendahkan Islam. Sejak kecil sudah didoktrin bahwa Kristen adalah KASIH. Digembleng untuk mampu memasuki dan mempengaruhi kehidupan masyarakat Pulau Lombok yang mayoritas beragama Islam. Kami semua aktifis gereja, aktif memurtadkan muslimin.
Contoh keberhasilan didikan ibu adalah adik saya laki-laki. Sekitar Tahun 1997 setamat S2 di Institut Agama Kristen TIRANUS Cimahi Bandung, ia menjadi Pendeta di daerah itu. Penduduk desa diajari bertanam hidrophonik hingga memasarkannya. Ia merehabilitasi remaja-remaja muslim yang kecanduan narkoba. Lewat Biro Konsultasi, orang-orang bermasalah dicarikan solusi. Semua tadi ternyata kedok dan sarana agar muslim menerima Yesus sebagai tuhan.
Adik perempuan saya, aktif menginjili di Bangkalan Madura. Ia mengamati kiai yang malam minggu nyeberang ke Surabaya. Keluar dari mobil, ada yang pakaian kiainya sudah ditanggalkan, ganti pakai celana jeans dan T-Shirt. Lalu masuk dan asyik dalam dunia hiburan. Ini salah satu celah memurtadkan kiai. Jembatan Suramadu makin memperlancar penginjilan.
Saya sendiri sejak kecil sudah memurtadkan teman-teman Islam saya. Mereka saya ajak Sekolah Minggu. Iming-imingnya roti, sepatu, tas, buku dsb. Tahun 1970an mereka dibaptis bersama-sama saya. Herannya orang tua mereka tidak risau sama sekali. Pahamkah kalau anak-anaknya tersesat menuju neraka?
Tahun 1986 saya menikah dengan aktifis HMI sekaligus pengurus pengajian yang saya bidik dan berhasil saya kristenkan. Lewat modus tebar pesona. Kami punya anak tahun 1987.
Kristen mengajarkan “Apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak boleh di ceraikan manusia”. Tetapi tahun 1992 Pendeta mengijinkan kami bercerai. Pendeta tidak punya solusi mengatasi keruwetan rumah tangga kami. Sejak itu banyak kasus gugatan perceraian keluarga kristen akhirnya diijinkan daripada memaksakan rumah tangga tetap utuh namun laksana di neraka.
Sejak itu anak saya diasuh orangtua saya di Lombok, dididik jadi kristen yang militan & misionaris. Ketika menjadi pengurus OSIS di SMP, ia membentuk group musik bersama teman-teman muslimnya. Ia tak segan menyanyikan lagu-lagu islami. Tiba saat natal, gentian teman-teman muslimnya ia ajak ikut main musik di gereja. Mulailah mereka enjoy dengan kehidupan gereja yang lebih sesuai selera anak muda. Pelan tapi pasti merekapun murtad terseret masuk Kristen.
Kuliahnya di Jogya, cita-citanya jadi Pendeta dan sekarang setelah lulus kuliah bekerja di Jakarta. Juli 2007 sat kami dakwah ke Lombok, anak saya baru saja pulang membagi-bagikan jilbab milik pacar-pacar muslimahnya yang berhasil ia kristenkan. Bahkan sampai sekarang masih memacari seorang Muslimah.
Sebenarnya sejak kecil saya sudah meragukan Kristen. Teman-teman agamanya Islam, guru-guru beragama Katolik, saya Kristen. Beragama Islam, Katolik, Kristen itu yang nyuruh siapa? Di Bible tidak saya temukan satu ayatpun Allah maupun Yesus menyebut “Kristen” apalagi menyuruh memeluknya. Berarti saya memeluk Kristen ini tidak sesuai kehendak Tuhan. Mana mungkin bisa masuk surga? Setiap kali bertanya pada guru-agama, frater, pendeta, pastur bahkan pakar tehnologipun jawabnya selalu muter-muter mengalahkan perhatian atau “Ya dan Amin”. Tidak boleh tanya! Pokoknya harus diimani titik! Dihukum guru dan orang tua karena nekad bertanya adalah biasa! Geli juga kalau ditengking (spt diruqyah) pendeta karena dianggap kemasukan roh kegelapan.
Namun meski ragu, saya tetap mencoba setia dengan kekristenan saya. Tetap melakukan kegiatan gereja walau kegalauan kian membengkak menyiksa nurani. Pindah ke Islam? Wow…..sorry! sama sekali tak ada minat! Kalau benci…, memandang rendah…, Ya! Kamipun sering melecehkan Islam.
Opini buruk tentang Islam terlanjur mencengkeram erat di dalam benak kami. Bahwa Islam itu agamanya orang bodoh, melarat, pemalas, biang kerok segala kerusuhan dan kekerasan. Kebetulan gambaran umat Islam yang kami lihat di Lombok mendukung kesan negatif tersebut.
Namun yang namanya hidayah Allah, tidak seorangpun mampu menolaknya. “Buku Pedoman yang sudah benar, baik dan sempurna maka tidak perlu direvisi”. Jika memang Bible sudah tuntas sempurna, kenapa Tuhan masih menurunkan Al Qur’an? Fakta itu mengusik logika saya. Menggoyahkan iman kristen saya.
Benarkan Bible itu kita suci? Wahyu Tuhan? Kenapa nabi Nuh dikisahkan mabuk anggur lalu telanjang? Nabi Luth diminumi anggur lalu ditiduri dua putrinya bergantian dua malam berturut-turut? Kenapa bertebaran kisah porno begitu vulgar? Persundalan, zina kakak dengan adik, ibu dengan anak, bapak dengan putrinya, mertua dengan menantunya, lesbian (sex sesama perempuan), onanipun ada. Iman atau syahwat kita kah yang menggelegak setelah membaca petualangan super mesum dari kakak beradik Ohola-Oholiba di kitab suci Yehezkiel?
Bible melarang minum anggur dan mabuk, kenapa Yesus justru mengubah enam drum air jadi minuman anggur untuk dihidangkan di pesta nikah? Kenapa minuman haram ini dijadikan lambang darah Yesus dalam perjamuan kudus di gereja? Pernah ketika perjamuan kudus, anggur satu piala yang mestinya diminum bergiliran dihabiskan seorang diri dan langsung mabuk. Berarti darah Yesus memabukkan ya?
Kenapa Allah kalah bergelut dengan manusia? Kenapa Tuhan menyesal dan keliru membuat kebijakan? Kenapa Tuhan berhenti bekerja dan perlu istirahat? Apakah Tuhan kelelahan? Kenapa manusia bisa melahirkan Tuhan? Yesus makan minum dan tentunya buang hajat yang pasti najis? Layakkah yang membawa kotoran dan najis dijadikan Tuhan Maha Suci?
Saat Yesus ada di dunia, Allah ada di Surga. Kenapa dipaksakan bahwa Yesus sama dengan Allah? Padahal Yesus mengaku diutus; tidak dapat berbuat apa-apa dari dirinya sendiri; hanya melaksanakan kehendak Bapa; menolak dikatakan baik; menyerahkan nyawa kepada Allah, bisa mati. Apa Allah bisa mati? Tuhan dicabut nyawaNYA?
Kalau Tuhan mati disalib lalu siapa yang mengatur alam semesta ini? Yang menjawab doa? Adakah Super Tuhan yang kuasa mencabut nyawa Tuhan?
Yesus mengajarkan hanya menyembah & mengikuti kehendak Allah Yang Maha Esa serta mentaati Taurat. Paulus sebaliknya mengajarkan menuhankan Yesus dan mencampakkan Taurat. Kenapa lebih mentaati Paulus daripada Yesus yang mereka tuhankan? Berarti lebih menuhankan Paulus daripada Yesus? Mentaati Paulus = menyelisihi Yesus dan Allah.
Yesus diutus Allah hanya untuk Bani Israel, melarang murid-muridnya menyebarkan Injil keluar dari Bani Israel dan kelak menghakimi 12 Suku Bani Israel. Kenapa para misionaris gencar mengkristenkan dunia tidak menghiraukan apa kata Yesus? Emang wong Jowo iku Bani Israel? Suku apa? Kenapa menuhankan Yesus tapi menentang ajarannya?
Seabreg kenapa, seabreg kemusykilan, seabreg kontradiksi, seabreg amoralitas di dalam Bible semakin membuatku timbang. Mungkinkah Tuhan Maha Benar, Maha Tahu, Maha Mulia menurunkan kita suci yang demikian amburadul isinya? Saya jadi malas dan enggan ke gereja, enggan membuka Bible.
Malam natal 24 Desember 1998, saya memaksakan diri mencoba untuk kembali mengikuti kebaktian, bukan kedamaian yang saya peroleh tapi galau itu semakin menggelorakan pemberontakan dalam hati.
Di saat Bible dan Gereja tidak mampu menjawab segala tanya sehingga semakin jauh dari hati, peristiwa mengerikan nyaris merenggut nyawa saya. Melaju kencang menuju Madiun, ban mobil saya tiba-tiba kempes tertancap potongan plat besi yang terlindas. Mobil jadi zig zag tak karuan. Seketika wajah jadi pucat pasti, jantungpun berdetak kencang. Ketakutan akan kematian spontan menghantui saya. Ngeri sekali! Akan kemanakah jiwaku jika aku mati? Kristen sudah kutinggalkan & belum menemukan agama yang benar. Untung Tuhan masih menyelamatkan. Saya berhasil mengendalikan mobil dan menepi. Saya berhasil di pinggir persawahan sangat luas, jauh dari mana-mana. Tiba-tiba kudengar suara Adzan magrib… Bergetar hati … inikah jawaban? ….saya harus segera memutuskan!
Ketika teman meminjami buku Akhlak Islam, saya begitu ta’jub dan terpesona! Hal-hal yang nampaknya sepele pun oleh Islam diperhatikan, diatur dan ada petunjuknya di dalam Al Qur’an maupun Hadist. Misal, sehabis hubungan suami istri wajib mandi besar, wanita haid tidak diperkenankan sholat, masuk masjid dan membaca Al Qur’an suci, istri pergi harus seijin dan diridhoi suaminya, yang jalan memberi salam yang duduk dsb. Tentulah hal-hal besar dan penting lebih diperhatikan lagi! Islam betul-betul tuntunan dan pedoman hidup dari Tuhan. Sangat kontras dengan Kristen, perkara-perkara utama dan sangat mendasar seperti perintah menganut Kristen, merayakan Natal dan menyembah Trinitas, ibadah hari Minggu dsb ternyata tidak diwahyukan Allah, bukan ajaran Yesus alias hanyalah perintah/ ajaran manusia (agama budaya /ardhi). Menurut Bible pedomannya orang Kristen, apapun yang orang Kristen kerjakan jadinya PERCUMA/SIA-SIA (Matius 15:9) bahkan tidak mungkin masuk sorga karena tidak mengikuti kehendak Bapa/Tuhan di Sorga. (Matius 7:21)
Setelah bertahun-tahun dalam pergulatan batin, melakukan perenungan serta memohon petunjuk kepada Tuhan yang sebenar-benarnya Tuhan, maka Februari 1999, Allah melapangkan dada saya untuk memeluk Islam, Islam dianut dan diajarkan oleh semua Nabi & Rasul baik Nuh, Ibrahim hingga Muhammad Saw. Bahkan Musa tidak mengajarkan Agama Yahudi dan Isa/Yesuspun juga tidak mengenal, tidak mengajarkan Kristen baik sekte Katolik, Protestan maupun Ortodok. Musa dan Yesuspun mengikuti millah Ibrahim, mengajarkan Agama Tauhid, Islam dalam makna berserah diri, pasrah, tunduk patuh hanya kepada Allah Maha Esa dan menjauhi taghut. Islam satu-satunya agama yang sah dari Allah (agama samawi/langit/Wahyu) yang dijamin bukan oleh manusia tetapi oleh Allah sendiri, dijamin pasti benar, baik dan menyelamatkan. Islam adalah satu-satunya agama yang jelas-jelas Allah menyuruh manusia untuk menganutnya dan satu-satunya peluang menuju surganya Allah.
Pemahaman umum bahwa Yahudi dan Kristen termasuk agama samawi adalah salah kaprah yang sesat dan menyesatkan berjuta manusia. Di kita suci apapun, dimanapun, terbitan tahun berapapun tidak ada perintah Allah untuk menganut Yahudi, Kristen dan agama apapun selain Islam. Salah kaprah agama samawi ini memunculkan kesesatan lanjutan yaitu paham sesat pluralism agama yang menyetarakan agama-agama budaya/ardhi yang ditolak Allah dengan Islam yang dari dan diterima Allah Maha Pencipta. Muslim Pluralis (penduduk pluralisme) jatuh kedalam “kafir” karena mengingkari ayat-ayat Allah seperti QS 3:19, 3:85 dsb. Paham Pluralisme merugikan umat Islam dan Islam sebagai satu-satunya agama yang sah, sempurna dan diridhloi Allah karena Islam hanya diposisikan sebagai salah satu bukan satu-satunya kebenaran. Pluralisme agama menyuburkan pemurtadan, kekafiran, kemunafikan menyebabkan murka dari adzab Allah.
Beberapa ujian setelah saya Islam:
- Keluarga, teman dan tetangga yang Kristen mengucilkan saya sementara orang-orang Islam masih mencurigai keIslaman saya.
- 14 Agustus 2001 dokter memvonis umur saya tinggal dua tahun karena sakit parah.
- Saya sempat terperosok ke dalam kesesatan. Sholat di masjid kuno, ke kuburan keramat/wali minta berkah, makan roti dirajah tulisan arab, amalan ini dan itu, pakai ini dan itu agar terkabul hajat. Semua saya lakukan atas petunjuk Seorang kyai, yang katanya kebal senjata, dapat memukul lawan dari jarak jauh. Terkuaklah dusta sang kyai, ketika saya menghadapi masalah dikepung orang-orang yang akan mencelakai saya. Sang kyai tidak mampu berbuat apa-apa selain komat-kamit di dalam rumah tidak berani keluar. Ketika mengalami kecelakaan, sang kyai cidera berat dan anaknya meninggal. Dimana keampuhannya? Dzikir tahlil wiridan semalam suntuk lebih diutamakan daripada kewajiban sholat subuh tepat waktu berjamaah di masjid. Jadwal sholat subuhpun bergeser jam 10 pagi karena bangunnya selalu siang.
- Usaha bangkrut ditipu seorang kyai yang berlagak membimbing saya. Mungkin Allah menegur saya karena menyekutukanNya, lebih taat dan bergantung pada kyai daripada Allah SWT.
- Suami saya kedua, satu-satunya manajer yang kokoh beragama Islam di suatu perusahaanotomotive besar, diperlakukan sangat diskriminatif dan tidak menyenangkan oleh pemimpinnya yang baru saja diangkat sebagai pendeta. Teman-temannya yang aktifis gereja, mengkondisikannya agar tidak kerasan. Ia terpaksa memilih mengundurkan diri.
- 18 Agustus 2003 ketika keislaman saya mulai bersemi, suami saya kedua yang mengenalkan Islam dan membimbing saya, tanpa sakit dipanggil Allah SWT. Padahal ketika itu justru sayalah yang sedang sakit keras dan pedihnya lagi uang di dompetpun tinggal Rp. 10.000,-
- Seminggu kematian suami, Ibu datang dari Lombok. Ibu mendesak saya untuk kembali Kristen. Ketika saya nekad Islam maka semua biaya hidup saya sejak kecil hingga dewasa harus saya kembalikan. Untung saya punya Allah tempat bergantung dan Maha Kaya. Dibantu Ustad dan beberapa rekan, saya mampu mengembalikan apa yang diminta Ibu.
- Karena menjanda lagi dan sendiri, saya bermaksud mengambil anak saya yang dipelihara ibu saya di Lombok untuk saya didik dan menemani saya di Solo. Tetapi tidak diperkenankan Ibu kecuali kalau saya kembali Kristen. Padahal untuk mendapatkan anak saya yang semata wayang itu, ibaratnya, saya harus mempertaruhkan nyawa keguguran sampai tiga kali. Sayapun susah payah mengandungnya. Malam 27 Ramadhan Tahun 2004 anak saya dari Lombok menelpon memberikan pilihan : “Pilih anak atau Agama” kalau pilih anak harus kembali ke Kristen. Karena saya telah bersyahadat, berikrar setia pada Allah, maka tegas tanpa ragu tidak perlu berpikir panjang saya pilih Agama. Allah lebih pantas dicintai, lebih pantas dinomor satukan, lebih kokoh dijadikan tempat bergantung daripada apapun juga termasuk anak dan seluruh keluarga. Sejak itu pula saya resmi di PHK (Pemutusan Hubungan Keluarga)! Oleh nenek saya dari pihak Ibu, saya di PHK sebagai cucu, pakde dan bude memPHK saya jadi keponakannya, Bapak dan Ibu memPHK saya sebagai anak, adik-adik yang sejak kecil saya turut mengasuh, membiayai pendidikan & pernikahan mereka, telah memPHK saya sebagai kakak. Anak saya satu-satunya pun telah tidak lagi mengakui saya sebagai ibunya. Ia bilang ibunya sudah mati!. Kalaupun dalam mempertahankan Islam, kehilangan harta, anak & keluarga masih belum cukup, masih pula harus kehilangan hidup & nyawa saya satu-satunya, asal tidak kehilangan ridho & Rahmat-Mu Ya Allah, hamba siap! Semoga Allah mengokohkan iman hamba.
- Memahami dahsyatnya Islam & sesatnya Kristen, mendorong kami terjun berdakwah menyampaikan hanya Islam satu-satunya agama yang haq & menyelamatkan, membentengi umat dari bahaya permurtadan & Kristenisasi. Ancaman jadi biasa. Dianggap membuat keresahan, dilaporkan polisi, akan di bunuh, akan digantung maupun dirobek-robek muka saya. Tetapi saya tidak gentar dan Insya Allah tidak akan mundur sejengkalpun. Karena Allah Yang Maha Kuasa dan Maha menepati janji menjanjikan lewat Qur’an surat Muhammad ayat 7 : “BARANGKALI MANOLONG AGAMA ALLAH MAKA ALLAH MENOLONGKAN DAN MENGUKUHKAN KEDUDUKANNYA”. Dan siapapun tidak akan mampu mendatangkan kemudharatan jika Allah tidak menghendaki itu terjadi.
Gelombang ujian yang bertubi-tubi janganlah menyurutkan iman. Allah tidaklah zalim membuat hambanya menderita. Allah mencintai hambaNya, menatar & menggembleng hambaNya agar layak menepati kedudukan yang lebih mulia di sisiNya. Sungguh mengagumkan orang mukmin itu, di uji penderitaan ia bersabar. Itu baek baginya. Diuji nikmat ia bersyukur. Dan itupun baik baginya.
Inilah sekelumit kisah kegalaukan saya terhadap Kristen yang saya anut selama 30an tahun dan perjuangan saya dalam mempertahankan hidayah Dienul Islam. Agama mulia yang mengajakan amar makruf nahi munkar & beriman kepada Allah. Satu-satunya jalan lurus menuju rahmat Allah, keselamatan, kebahagiaan & kenikmatan hakiki & abadi … Surga Allah !
Semakin mempelajari Kristologi saya menemukan banyak bukti-bukti bahwa Kristen bukan Wahyu / perintah / ajaran dari Tuhan :
- Tidak ada satu ayatpun di Bible menunjukan bahwa Allah mauun Yesus menyebut “Kristen” apalagi menyuruh menganut Kristen.
- Kis 11:26 menunjukan bahwa istilah Kristen baru muncul setelah Yesus diyakini mati & naik ke surga. Berarti Yesus belum dengar, tidak kenal & tidak mungkin mengajarkan Kristen.
- Penuhanan Yesus dikukuhkan dalam Konsiliu (musyawarah para Uskup) di Nicea pada th.325, dihadiri 318 uskup, dipimpin oleh Kaisar Konstantin Pendeta Agung Paganisme.
- Penuhanan Roh Kudus menyusul dikukuhkan di Konstantinopel I th.381, dihadiri 150 uskup, dipimpin Kaisar Teodosius.
- NATAL ! perayaan paling meriah sekaligus ibadah paling sakral bagi umat Kristiani, ternyata bukan perintah Tuhan, bukan ajaran Yesus, tidak ada satupun kata “Natal” di Bible. Natal baru muncul abad IV, Natalis Solis Invictus, perayaan kelahiran dewa matahari.
- Ditetapkannya tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Tuhan Yesus adalah KEBOHONGAN PUBLIK karena menyelisihi Bible (Lukas 2:8, Matius 2:1-2), menyelisihi Al Qur’an (QS Maryam : 23-25). Tanggal itu maencomot kepercayaan paganisme (penyembah berhala) bahwa dewa Mithra di Persia, dewa Baachus di Yunani, dewa Krisna di India dsb diyakini lahir tgl. 25 Desember & dirayakan besar-besaran. Tuhan lahirnya ikutan berhala?
- Ketentuan Tuhan bahwa Sabat hari ibadah adalah hari Sabtu, digeser Kaisar Konstantin menjadi hari Minggu, mengikuti hari suci mingguannya para penyembah dewa matahari yaitu Hari menyembah Matahari (SUNDAY) alias minggu. Ketentuan Tuhan diganti manusia untuk menyesuaikan adat kafir.
- Doktrin ketuhanan Trinitas (Bapa/Allah adalah Tuhan, Anak/Yesus adalah Tuhan, Roh Kudus adalah Tuhan tetapi bukan tiga tuhan melainkan satu) nampak mengadopsi pola penyembahan Tritunggal kaum Paganis (penyembah berhala) yang sangat luas penyebarannya dan kuat pengaruhnya baik dimasa sebelum, disaat maupun sesudah Yesus.
Contoh Pola Penyembahan Tritunggal yang jadi Inspirasi Trinitas:
Umat
|
Tuhan 1
|
Tuhan 2
|
Tuhan 3
|
India
|
Braham
|
Wisnu
|
Syiwa
|
Persia
|
Oromasdes
|
Mithra
|
Arimanius
|
Mesir
|
Osiris
|
Horus
|
Typhoon
|
Yunani
|
Orphic- phanes
|
Ericapeus
|
Metis
|
Sebaiknya, semakin mengkaji dan mengamalkan Islam, semakin terkuak betapa hebat dan dasyatnya Islam. Klop dengan fitrah manusia, menghargai akal dan tidak pernah merendahkan akal. Tetapi yang jelas memang dari Allah, milik Allah SWT dan akan selalu dijaga oleh Allah sendiri dari campur tangan manusia yang menyesatkan.
Setelah saya banyak mengkaji Al Qur’an ternyata banyak sekali koreksi dan peringatan Allah terhadap kesesatan dan makar Kristen. Diantaranya menyiratkan:
1. Kristen Bukan dari Allah QS 3: 19
2. Kristen Ditolak Allah QS 3:85
3. Kristen adalah kafir dan masuk neraka jahanam Qs 5:72,73 QS 98:6
4. Yesus bukan Putra Allah dan Kristen mengikuti Paganisme QS 9:30
5. Yesus tidak pernah mengatakan dirinya Tuhan QS 5:116
6. Mereka menulis Alkitab dengan tangan mereka lalu dikatakan dari Allah QS 2:79
7. Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan QS 112:3
8. Kristen menyimpang dari ajaran Yesus QS 23:53
9. Yesus hanya hamba dan nabi Allah QS 19:30
10. Kristen melampaui batas dalam beragama QS 4:171
11. Tidak boleh dipilih sebagai pemimpin / teman akrab QS 5:51, 57
12. Tidak akan senang hingga mukmin mengikuti millah mereka QS 2:120
13. Selalu memerangi dan memurtadkan muslim QS 2:217
14. Menghalangi jalan Allah dan menghendaki jadi bengkok QS 3:99
15. Jika diikuti akan mengembalikan mukmin jadi kafir QS 3:100
16. Yesus tidak dibunuh dan tidak disalib berarti tidak ada penebusan dosa QS 4:157
Sungguh saya bersyukur bahwasanya Allah SWT telah mengentaskan saya dari kesesatan dan menunjuki saya jalan lurus yang terang benderang yaitu Dienul Islam.
Namun saya sangat prihatin akan banyaknya saudara saya yang muslim sejak lahir tetapi tidak memahami betapa Islam jauh lebih berharga dari dunia seisinya, lebih bernilai dari nyawa kita satu-satunya. Tak peduli dan bodoh akan Islam, mereka mudah diperdaya setan jin maupun setan manusia. Cukup dengan beras, supermi, suparmi, dihamili suparman, bea siswa, pengobatan dan barang-barang remeh, mereka murtad. Islam yang haq mereka tinggalkan. Terjerumus masuk Kristen yang NAMPAKNYA penuh Kasih, toleran tidak banyak perintah dan larangan, penuh suka cita tetapi semua itu menyelisihi kehendak Allah. Jadi tidak mungkin menggapai surgaNya tetapi pasti diadzab di NerakaNya. Penderitaan dan kehinaan tak terperi yang abadi, yang seharinya serasa seribu tahun. Waspadalah! Setan itu musuh yang nyata!
Akhirnya saya mohon doa agar saya dan suami saya sekarang (Nadianto) selalu mendapat rahmat, barokah dan inayah Allah. Agar sisa umur kami bermanfaat dan mampu memberikan sumbangsih sebenar-benarnya bagi Islam dan Umat Islam. Tetap istiqomah dijalan Allah sampai ajal menjemput dengan khusnul khatimah atau syahid dijalan_NYA. Amiin.
KENAPA HARUS DAN HANYA ISLAM ?
Fakta! Begitu banyak agama / keyakinan / ideologi di dunia ini. Hanya satu yang baik, yang benar, yang lurus, yang dari Allah dan diridhoi_NYA, yang mampu mengantarkan kita ke Surga_NYA nan abadi. Juga membawa damai sejahtera penuh barokah dan rahmat Allah saat di dunia. Yaitu Islam! Kalau faktanya Umat Islam amburadul, bukan ajaran Islam yang salah tetapi karena UMAT ISLAM TIDAK MELAKSANAKAN AJARAN ISLAM.
Tegas! Selain Islam, adalah sesat dan menyesatkan! mengantarkan ke Neraka Jahanam, kekal didalamnya sekaligus menjadikan penganutnya seburuk-buruk makhluk! (QS 3:85, 98:6, 6:153) Meskipun dipeluk mayoritas penduduk bumi, meskipun disahkan oleh Negara, meskipun para PENDUSTA/ kaum PLURALIS mengatakan semua agama itu baik, benar dan juga berhak masuk Surga. Tetapi saja Allah menolak dan memasukkan mereka ke Jahanam. Janji Allah pasti ditepati!
Bukan fanatik, fundamentalis atau garis keras. Kebenaran harus ditegakkan. Jangan biarkan kesesatan merajalela menenggelamkan kebenaran sehingga yang benar nampak buruk, yang batil dianggap baik, bahkan disanjung-sanjung.
Sekali lagi kalau mau selamat dunia akherat, Harus Islam sampai mati! Kenapa?
1. HANYA ISLAM AGAMA MILIK ALLAH PEMILIK SURGA,
Qs Ali Imran (3) : 19
Sesungguhnya agama di sisi/miliki Allah hanyalah Islam
Selain Islam bukan dari Allah tetapi produk budaya manusia. Maka di Kitab suci manapun selain Al Qur’an, Tuhan tidak pernah menyuruh menganut agama Yahudi, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, dsb.
Samakah agama dari Allah dan bikinan manusia?
Mungkinkah yang bikinan manusia dijamin benar, baik & sempurna? Benarkah yang bukan dari Allah bisa mengantarkan masuk surgaNya Allah?
2. SELAIN ISLAM DITOLAK ALLAH DAN DIAKHIRAT RUGI
Qs Ali Imran (3) : 85
Barang siapa mencari selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi
Tidak memeluk Islam = tidak mengikuti Aturan dan kehendak Allah, Sang Penentu. Kenapa Rugi? Karena sebaik dan sebanyak apapun amalnya di dunia tidak ada pahalanya, haram masuk Surga dan wajib di Neraka kekal abadi dalam adzab yang sangat pedih.
3. HANYA ISLAM JALAN YANG LURUS MENUJU SURGA ALLAH
Qs. Al An’aam (6) : 153
dan bahwa ini adalah jalan-KU yang lurus, maka ikutilah dia: dan jangalah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena mengikuti jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya…
Allahlah Pencipta dan Penguasa Surga dan manusia. Islam adalah Jalan Allah, jalan menuju Allah, keridhoan dan Surga-NYA. Jalan-jalan lain menjauhkan dari jalan Allah & menjauhkan manusia dari keridhoan, rahmat & Surga Allah.
4. ISLAM SATU-SATUNYA AGAMA UNTUK SELURUH UMAT MANUSIA, DIANUT DAN DIAJARKAN SEMUA RASUL
Qs AnNahl (16): 36
dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah Taghut itu”,
QS Al Mukminun (23): 52
Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.
Semua rasul utusan Allah SWT, hanya mengajarkan Islam yang berinti Tauhid (menyembah dan berserah diri hanya kepada Allah & menjauhi Taghut). Agama lain seperti Yahudi, Kristen dsb, adalah karena menyimpangnya pengikut-pengikut Rasul (QS. Al Mukminun: 53). Islam terdiri Tauhid dan aturan (Syariah). Setiap Rasul (mis: Musa as, Isa as/Yesus dan Muhammad saw, dsb) menyampaikan Tauhid yang sama tetapi membawa syariah yang berbeda-beda sesuai kondisi umat dimana rasul diutus. Semua rasul diutus hanya untuk kaum tertentu misal Nabi Isa hanya untuk Bani Israel tetapi Nabi Muhammad untuk semesta alam hingga akhir jaman.
5. HANYA AGAMA ISLAM YANG SEMPURNA, DAN DIRIDHLOI ALLAH
QS Al Maidah (5): 3
….pada hari ini telah KU-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telahKu cukupkan kepadamu nikmat_Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu….
Melalui ayat ini Allah SWT memproklamirkan bahwa syariah Islam dari periode rasul ke rasul berkembang hingga sempurna dan dirihoi Allah, menjelang Nabi Muhammad wafat.
Marilah sami’naa wa atha’naa. Dengar dan LAKSANAKAN! Tidak perlu seperti kaum liberal yang suka meniru Iblis hobi mengkritisi syariat & ketentuan Allah. Merasa lebih pandai, lebih tahu, lebih bijak dari Allah SWT? Dari Allah PASTI BAIK, PASTI BENAR! Sebab Allah Maha Tahu, Maha Bijak, Maha Sempurna. Tidak perlu dikurangi atau ditambahi ajaran manusia yang justru menyesatkan.
Tafsir Ibrahim Ayat 13-22
Ayat 13-18: Akibat yang diderita oleh kaum yang menolak kebenaran
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِرُسُلِهِمْ لَنُخْرِجَنَّكُمْ مِنْ أَرْضِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا فَأَوْحَى إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظَّالِمِينَ (١٣)
لَنُسْكِنَنَّكُمُ الأرْضَ مِنْ بَعْدِهِمْ ذَلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ (١٤)
وَاسْتَفْتَحُوا وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ (١٥)
نْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ (١٦)
تَجَرَّعُهُ وَلا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ (١٧)
مَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ أَعْمَالُهُمْ كَرَمَادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ لا يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا عَلَى شَيْءٍ ذَلِكَ هُوَ الضَّلالُ الْبَعِيدُ (١٨)
Terjemah Surat Ibrahim Ayat 13-18
13.[1] Orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul mereka[2], “Kami pasti akan mengusir
kamu dari negeri kami atau kamu benar-benar kembali kepada agama kami[3].” Maka
Tuhan mewahyukan kepada mereka, “Kami pasti akan membinasakan orang yang zalim itu.
kamu dari negeri kami atau kamu benar-benar kembali kepada agama kami[3].” Maka
Tuhan mewahyukan kepada mereka, “Kami pasti akan membinasakan orang yang zalim itu.
14. Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu setelah mereka[4]. Yang
demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (menghadap) ke hadirat-Ku[5] dan takut
kepada ancaman-Ku.”
demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (menghadap) ke hadirat-Ku[5] dan takut
kepada ancaman-Ku.”
15. Dan mereka memohon diberi keputusan[6], dan binasalah[7] semua orang yang berlaku
sewenang-wenang[8] lagi keras kepala,
sewenang-wenang[8] lagi keras kepala,
17. Diteguk-teguknya (air nanah itu)[10] dan dia hampir tidak bisa menelannya[11] dan
datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan
di hadapannya masih ada azab yang berat.
datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan
di hadapannya masih ada azab yang berat.
18. Perumpamaan orang yang kafir kepada Tuhannya, perbuatan mereka[12] seperti abu
yang ditiup oleh angin keras pada suatu hari yang berangin kencang[13]. Mereka tidak kuasa
(mendatangkan manfaat) sama sekali dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia)[14].
Yang demikian itu adalah kesesatan[15] yang jauh.
yang ditiup oleh angin keras pada suatu hari yang berangin kencang[13]. Mereka tidak kuasa
(mendatangkan manfaat) sama sekali dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia)[14].
Yang demikian itu adalah kesesatan[15] yang jauh.
Ayat 19-20: Kekuasaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala dalam membinasakan orang-
orang kafir
orang kafir
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ بِالْحَقِّ إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ (١٩)
مَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ (٢٠)
Terjemah Surat Ibrahim Ayat 19-20
19.[16] Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit
dan bumi dengan hak(benar)? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu
dan mendatangkan makhluk yang baru[17] (untuk menggantikan kamu),
dan bumi dengan hak(benar)? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu
dan mendatangkan makhluk yang baru[17] (untuk menggantikan kamu),
Ayat 21-22: Akibat dari taqlid buta (ikut-ikutan tanpa ilmu), contoh percakapan antara
penghuni neraka, dan sikap Iblis terhadap para pengikutnya
penghuni neraka, dan sikap Iblis terhadap para pengikutnya
وَبَرَزُوا لِلَّهِ جَمِيعًا فَقَالَ الضُّعَفَاءُ لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا إِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ أَنْتُمْ مُغْنُونَ عَنَّا مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ قَالُوا لَوْ هَدَانَا اللَّهُ لَهَدَيْنَاكُمْ سَوَاءٌ عَلَيْنَا أَجَزِعْنَا أَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِنْ مَحِيصٍ (٢١)
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الأمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِي عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِي مِنْ قَبْلُ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (٢٢
Terjemah Surat Ibrahim Ayat 21-22
21. Dan mereka semua menghadap[19] ke hadirat Allah[20], lalu orang yang lemah[21]
berkata kepada orang yang sombong[22], “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-
pengikutmu[23], maka dapatkah kamu menghindarkan kami dari azab Allah (walaupun)
sedikit saja?” Mereka menjawab, “Sekiranya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya
kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau
bersabar. Kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.”
berkata kepada orang yang sombong[22], “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-
pengikutmu[23], maka dapatkah kamu menghindarkan kami dari azab Allah (walaupun)
sedikit saja?” Mereka menjawab, “Sekiranya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya
kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau
bersabar. Kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.”
22. Dan setan[24] berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan[25], “Sesungguhnya
Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar[26], dan aku pun telah menjanjikan
kepadamu[27] tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu[28],
melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu
janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri[29]. Aku tidak dapat
menolongmu dan kamu pun tidak dapat menolongku[30]. Sesungguhnya aku tidak
membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” [31]
Sungguh, orang yang zalim[32] akan mendapat siksaan yang pedih.
Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar[26], dan aku pun telah menjanjikan
kepadamu[27] tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu[28],
melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu
janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri[29]. Aku tidak dapat
menolongmu dan kamu pun tidak dapat menolongku[30]. Sesungguhnya aku tidak
membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” [31]
Sungguh, orang yang zalim[32] akan mendapat siksaan yang pedih.
[1] Setelah disebutkan dakwah para rasul kepada kaumnya dan istiqamahnya mereka di
atas itu serta tidak bosannya mereka melakukannya, maka disebutkan akhir keadaan
mereka dengan kaum mereka.
atas itu serta tidak bosannya mereka melakukannya, maka disebutkan akhir keadaan
mereka dengan kaum mereka.
[2] Mengancam para rasul.
[3] Mereka mengancam para rasul akan mengusir mereka dari negeri mereka, dan
mereka menisbatkan negeri itu kepada diri mereka sambil menyangka bahwa Rasul tidak
ada hak tinggal di negeri tersebut. Hal ini merupakan kezaliman yang besar, karena
sesungguhnya Allah mengeluarkan hamba-hamba-Nya ke bumi dan memerintahkan
mereka beribadah kepada-Nya serta menundukkan bumi dan apa yang berada di
atasnya untuk membantu mereka beribadah kepada-Nya. Barang siapa yang
menggunakannya untuk beribadah kepada Allah, maka bumi itu halal baginya. Akan
tetapi barang siapa yang menggunakannya untuk kafir kepada-Nya dan melakukan
berbagai kemaksiatan, maka bumi itu tidak diperuntukkan kepadanya dan tidak halal
baginya. Dari sini diketahui, bahwa musuh-musuh rasul sesungguhnya tidak berhak
menempati negeri itu, apalagi sampai mengancam untuk mengusir rasul. Kalau pun
merujuk kepada adat kebiasaan, maka rasul termasuk warganya. Oleh karena itu, atas
dasar apa mereka menghalangi hak para rasul untuk menempati negeri tersebut?
Bukankah hal itu menunjukkan tidak adanya agama dan kebijaksanaan. Oleh karena itu,
ketika sudah seperti ini keadaannya, maka tidak ada jalan lalan selain membinasakan
mereka.
mereka menisbatkan negeri itu kepada diri mereka sambil menyangka bahwa Rasul tidak
ada hak tinggal di negeri tersebut. Hal ini merupakan kezaliman yang besar, karena
sesungguhnya Allah mengeluarkan hamba-hamba-Nya ke bumi dan memerintahkan
mereka beribadah kepada-Nya serta menundukkan bumi dan apa yang berada di
atasnya untuk membantu mereka beribadah kepada-Nya. Barang siapa yang
menggunakannya untuk beribadah kepada Allah, maka bumi itu halal baginya. Akan
tetapi barang siapa yang menggunakannya untuk kafir kepada-Nya dan melakukan
berbagai kemaksiatan, maka bumi itu tidak diperuntukkan kepadanya dan tidak halal
baginya. Dari sini diketahui, bahwa musuh-musuh rasul sesungguhnya tidak berhak
menempati negeri itu, apalagi sampai mengancam untuk mengusir rasul. Kalau pun
merujuk kepada adat kebiasaan, maka rasul termasuk warganya. Oleh karena itu, atas
dasar apa mereka menghalangi hak para rasul untuk menempati negeri tersebut?
Bukankah hal itu menunjukkan tidak adanya agama dan kebijaksanaan. Oleh karena itu,
ketika sudah seperti ini keadaannya, maka tidak ada jalan lalan selain membinasakan
mereka.
[4] Setelah mereka binasa.
[5] Menghadap ke hadirat Allah ialah pertemuan dengan Allah Subhaanahu wa Ta'ala
pada hari kiamat untuk dihisab.
pada hari kiamat untuk dihisab.
[6] Mereka meminta disegerakan keputusan Allah dan pemisahan-Nya terhadap wali-
wali-Nya dan musuh-musuh-Nya, maka datanglah keputusan itu. Jika mereka tidak
meminta disegerakan, maka sesungguhnya Allah Maha Penyantun, tidak lekas menyiksa
orang yang bermaksiat kepada-Nya.
wali-Nya dan musuh-musuh-Nya, maka datanglah keputusan itu. Jika mereka tidak
meminta disegerakan, maka sesungguhnya Allah Maha Penyantun, tidak lekas menyiksa
orang yang bermaksiat kepada-Nya.
[7] Yakni rugilah di dunia dan akhirat.
[8] Sombong dari menaati Allah Azza wa Jalla, sombong terhadap kebenaran (dengan
menolaknya), sombong terhadap hamba Allah (dengan merendahkannya) dan bersikap
sombong di bumi lagi menentang rasul.
menolaknya), sombong terhadap hamba Allah (dengan merendahkannya) dan bersikap
sombong di bumi lagi menentang rasul.
[9] Ada yang mengatakan, bahwa shadid (lihat ayat tersebut) adalah yang keluar dari
perut penghuni neraka bercampur nanah dan darah.
perut penghuni neraka bercampur nanah dan darah.
[10] Diteguknya minuman itu seteguk demi seteguk karena pahitnya.
[11] Karena keengganannya, namun terpaksa meminumnya.
[12] Yakni perbuatan mereka yang saleh, seperti silaturrahim, sedekah, dan sebagainya
dalam hal tidak ada manfaatnya adalah seperti abu yang ditiup angin kencang. Bisa juga
maksud perbuatan di sini adalah usaha atau tipu daya mereka untuk menolak kebenaran,
yakni akan menjadi sia-sia dan kembali menimpa mereka.
dalam hal tidak ada manfaatnya adalah seperti abu yang ditiup angin kencang. Bisa juga
maksud perbuatan di sini adalah usaha atau tipu daya mereka untuk menolak kebenaran,
yakni akan menjadi sia-sia dan kembali menimpa mereka.
[13] Sehingga berhamburan, yang menunjukkan sia-sianya amal mereka.
[14] Yakni mereka tidak mendapatkan pahalanya, karena amalan tersebut dibangun di
atas kekafiran dan mendustakan.
atas kekafiran dan mendustakan.
[15] Yakni kebinasaan.
[16] Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengingatkan hamba-hamba-Nya, bahwa Dia yang
menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran (bukan dengan percuma, melainkan
dengan penuh hikmah), agar manusia menyembah Allah, mengenal-Nya, agar Dia
memerintah dan melarang mereka, dan agar mereka menjadikan keduanya (langit dan bumi)
sebagai dalil yang menunjukkan sifat-Nya yang sempurna, dan agar mereka mengetahui -
bahwa yang menciptakan langit dan bumi meskipun begitu luas dan besar- mampu
membangkitkan kembali mereka yang telah mati untuk memberikan balasan terhadap
amal mereka.
menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran (bukan dengan percuma, melainkan
dengan penuh hikmah), agar manusia menyembah Allah, mengenal-Nya, agar Dia
memerintah dan melarang mereka, dan agar mereka menjadikan keduanya (langit dan bumi)
sebagai dalil yang menunjukkan sifat-Nya yang sempurna, dan agar mereka mengetahui -
bahwa yang menciptakan langit dan bumi meskipun begitu luas dan besar- mampu
membangkitkan kembali mereka yang telah mati untuk memberikan balasan terhadap
amal mereka.
[17] Yang lebih taat kepada Allah daripada kamu. Bisa juga maksudnya, bahwa jika Dia
menghendaki Dia dapat membinasakan mereka lalu membangkitkan mereka.
menghendaki Dia dapat membinasakan mereka lalu membangkitkan mereka.
[18] Bahkan hal itu mudah bagi-Nya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala juga berfirman di ayat
lain, “Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu
melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja.
Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (Terj. Luqman: 28)
lain, “Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu
melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja.
Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (Terj. Luqman: 28)
[19] Lafaz “Barazuu” (menghadap) di ayat tersebut menggunakan fi’il madhi (kata kerja
lampau) untuk menunjukkan benar-benar akan terjadi.
lampau) untuk menunjukkan benar-benar akan terjadi.
[20] Yaitu ketika sangkakala ditiup yang kedua kalinya. Ketika itu, mereka keluar dari
kubur menghadap Tuhan mereka, lalu mereka berdiri dan berkumpul di padang mahsyar
yang datar; tidak ada tempat yang rendah dan tidak ada tempat yang tinggi. Di sana
mereka saling berbantah-bantahan, dan masing-masing membela dirinya sendiri.
kubur menghadap Tuhan mereka, lalu mereka berdiri dan berkumpul di padang mahsyar
yang datar; tidak ada tempat yang rendah dan tidak ada tempat yang tinggi. Di sana
mereka saling berbantah-bantahan, dan masing-masing membela dirinya sendiri.
[21] Yakni para pengikut.
[22] Yakni orang yang diikuti yang menjadi pemimpin kesesatan.
[23] Ketika di dunia. Kamu memerintahkan kami perintah yang menyesatkan, menghiasi
kesesatan itu sehingga kami pun tersesat.
kesesatan itu sehingga kami pun tersesat.
[24] Yakni Iblis.
[25] Dan para penghuni surga masuk ke surga, sedangkan para penghuni neraka masuk
ke neraka, dan mereka berkumpul di hadapan Iblis.
ke neraka, dan mereka berkumpul di hadapan Iblis.
[26] Yaitu janji akan membangkitkan kamu dan memberikan balasan, atau janji Allah
lainnya yang disampaikan oleh rasul-rasul-Nya, namun kalian tidak mau menaati. Kalau
kalian menaati, tentu kalian akan memperoleh keberuntungan yang besar.
lainnya yang disampaikan oleh rasul-rasul-Nya, namun kalian tidak mau menaati. Kalau
kalian menaati, tentu kalian akan memperoleh keberuntungan yang besar.
[27] Yakni menjanjikan bahwa kebangkitan dan pembalasan itu tidak ada atau
membayangkan angan-angan yang kosong.
membayangkan angan-angan yang kosong.
[28] Untuk memaksamu berbuat maksiat. Atau maksudnya, tidak ada hujjah (alasan)
untuk menguatkan perkataanku, aku hanya mampu membuat syubhat, membujuk dan
melakukan penghiasan terhadap kemaksiatan sehingga kamu melakukannya. Dalam
ayat lain disebutkan, “Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang
yang mengambilnya menjadi pemimpin dan atas orang-orang yang
mempersekutukannya dengan Allah.” (Terj. An Nahl: 100) Maksudnya adalah kekuasaan
untuk membujuk dan mengajak mereka berbuat maksiat. Adapun kekuasaan dalam arti
hujjah (memiliki alasan) atau memaksa orang lain berbuat maksiat, maka ia tidak
memilikinya.
untuk menguatkan perkataanku, aku hanya mampu membuat syubhat, membujuk dan
melakukan penghiasan terhadap kemaksiatan sehingga kamu melakukannya. Dalam
ayat lain disebutkan, “Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang
yang mengambilnya menjadi pemimpin dan atas orang-orang yang
mempersekutukannya dengan Allah.” (Terj. An Nahl: 100) Maksudnya adalah kekuasaan
untuk membujuk dan mengajak mereka berbuat maksiat. Adapun kekuasaan dalam arti
hujjah (memiliki alasan) atau memaksa orang lain berbuat maksiat, maka ia tidak
memilikinya.
[29] Karena mematuhi seruanku.
[30] Masing-masing memperoleh bagian dari azab.
[31] Selanjutnya Allah berfirman.
[32] Yakni orang-orang kafir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar