Pagi itu kru Ummi menuju rumah Uje untuk melakukan pemotretan cover Ummi. Nama Uje sangat dikenal di komplek rumahnya, sehingga memudahkan kami saat nencari lokasi rumah beliau. Dan sesuai janji, tepat jam 8 kami sampai di rumah Uje-Pipik yang teduh dan asri.
"Maaf, ya, Uje baru bisa dipotret setelah dzuhur. Saat ini beliau masih tidur karena tadi baru sampai rumah jam 3 dini hari," kata Pipik.
Rupanya hampir setiap hari agenda Uje padat. Banyak syuting iklan yang dilakukan sejak sore hingga tengah malam. Belum lagi pertemuan dengan komunitas, organisasi atau personal yang terkadang sampai dini hari.
"Meski begitu Uje selalu punya waktu untuk keluarga. Minimal shalat subuh berjamaah. Terkadang juga mengecek hafalan qur'an anak-anak," tambah Pipik.
Dan benar, setelah shalat dzuhur Uje sudah kembali bugar dan menyambut kami ramah.
"Banyak yang bertanya, kenapa, sih, ustadz, kok, pake motor gede (moge)?" kata Uje.
Lalu Uje bercerita bahwa ada banyak komunitas anak muda yang jauh dari dakwah Islam. Salah satunya, komunitas moge. Mereka juga anak-anak muda yang sesungguhnya memiliki bibit-bibit kebaikan. Namun belum ada yang mendekati dan mendakwahi mereka.
Untuk mendekati anak muda seperti itu, tambah Uje, salah satu caranya dengan memakai sarana yang mereka akrab dengannya.
"Waktu melihat saya datang, mereka bertanya:' Eh, ustadz bisa juga naik moge? Mau juga, nih, gabung sama kita-kita?'," ujar Uje menirukan komentar salah satu pemuda di komunitas moge yang dibinanya.
Dari situ Uje masuk dan mulai berdakwah pada mereka. Saat motoran bareng dan tiba waktu shalat, mereka mampir di masjid untuk shalat berjamaah. Lalu mereka juga sering mengobrol ringan seputar masalah anak muda. Dengan interaksi yang santai Uje berusaha mendakwahi anak-anak muda tersebut.
Pilihan metode yang diambil Uje ini tidak terlalu populer. Karena itu ia banyak dikritik serta dianggap membuang-buang waktu dan uang. Menyikapi hal ini, Uje santai aja, malah menganggap positif.
"Kita justru butuh masukan dan kritikan. Karena dengan begitu kita bisa introspeksi dan selalu memperbaiki diri," ucapnya.
Uje menyadari sepenuhnya bahwa sebagai tokoh publik segala tindak tanduknya akan dinilai orang. Selain itu 'gelar' sebagai da'i memang menuntut agar ia selalu bisa menjadi contoh dalam melakukan kebaikan. Disinilah pentingnya selalu memohon pada Allah, tutur Uje, agar Dia selalu menjaga niat dan menjauhkan kita dari perilaku yang menyimpang dari syariat.
Waktu makin siang, Uje mengajak kami makan bersama. Kami lalu duduk melingkar, makan nasi bebek dan melanjutkan obrolan. Uje meminta kecap pada Pipik. "Sambalnya mantep banget, biar tidak kepedesan saya biasa campurkan sambalnya dengan kecap,"kata Uje sambil mempersilakan kami menyantap makanan.
Seusai menghabiskan nasi bebek yang lezat kami disuguhi durian montong dengan daging yang tebal dan lembut.
Uje merupakan pribadi yang ramah dan hangat. Ia mudah menyesuaikan diri dengan lawan bicaranya. Tak heran jika sosoknya mudah diterima di semua kalangan.
Kenangan demi kenangan langsung hadir saat pagi ini kami terima informasi mengenai kepergian beliau menghadap Allah Swt. Uje sosok yang salih insya Allah. Semoga saat pagi ini beliau dipanggil, dalam keadaan khusnul khatimah.
Selamat jalan ustadz Jefri Al Bukhori. Semoga kami bisa mengikuti jejak langkahmu menjadi da'i yang senantiasa mengajak pada kebaikan dimanapun kami berada. Aini Firdaus. http://www.ummi-online.com
SUKA DUKA PIPIK ISTRI USTAD UJE 6 Pantangan Pipik Setelah Ustad Jeffry Meninggal
SUKA DUKA PIPIK ISTRI USTAD UJE 6 Pantangan Pipik Setelah Ustad Jeffry Meninggal. Selama 13 tahun menjalani biduk rumah tangga dengan Ustaz Jeffry Al Buchori, banyak suka dan duka yang dilalui Pipik Dian Irawati bersama pria yang akrab disapa Uje tersebut. Diakui Pipik, rumah tangganya mengalami pasang surut.
Di awal pernikahan mereka, Uje belum dikenal sebagai seorang ustaz. Mereka pun sempat mengalami kesulitan keuangan. Untuk membiayai hidup, pasangan muda ini memilih berjualan kue.
"Dulu sebelum beliau seperti sekarang ini, kita pernah berjualan kue berdua. Subuh dia sudah goreng kacang, saya yang buat kuenya. Kita buat kue dadar gulung cokelat," kata Pipik mengenang kebersamannya dengan Uje.
Kemudian wanita berdarah Jawa ini, menjual kue-kue tersebut ke warung-warung terdekat. Meski berat, keduanya berusaha menjalani rumah tangga dengan bahagia dan penuh kesabaran.
"Itu momen yang luar biasa. Bukan menyombongkan tapi saya bangga mempunyai suami yang luar biasa. Dia memang sosok yang luar biasa untuk saya," ujarnya.
Berbagai kesulitan dan rintangan berhasil dilewati pasangan ini. Melalui perjuangan yang keras, Uje mulai dikenal sebagai ustaz muda. Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos dan tidak terkesan menggurui, membuat namanya terkenal di semua kalangan.
Bahkan, ia mendapat julukan ustaz gaul karena ceramahnya mampu diterima anak-anak muda.
"Buat saya selama 13 tahun, susah senang yang Allah berikan adalah sebuah momen yang terindah," ujarnya.
Usai Kematian Uje, Pipik Wajib Jalani 6 Pantangan
Sudah 4 hari Ustaz Jeffry Al Buchori meninggal dunia. Pipik Dian Irawati serta ketiga anaknya harus merelakan kepergian sosok suami sekaligus ayah untuk anak-anaknya itu.
Saat ini, mantan model gadis sambul Majalah Aneka tahun 1995 itu tengah menjalani masa Iddah-- masa yang harus dilalui seorang wanita ketika ditinggalkan oleh suami.
Pipik, harus mengikuti beberapa larangan sesuai dengan hukum Islam.
Menurut ibu dari Almarhum Uje, Tatu Mulyana, menantunya harus bisa menjalani 6 pantangan selama empat bulan 10 hari.
"Selama empat bulan 10 hari, Pipik tidak boleh bersolek, bersenang-senang, keluar rumah kecuai mendesak. Dia juga tidak boleh mengenakan pakaian baru dan tidak boleh melirik pria lain, bahkan dilarang menerima lamaran," ujar Umi Tatu saat ditemui di kediaman Uje, di kawasan Rempoa, Tengerang.
Mendengar larangan itu, Pipik pun berusaha mengikutinya, sebagai amanah yang wajib ia jalani.
"Di waktu tersebut akan saya gunakan untuk mendidik anak-anak," kata Pipik, wanita kelahiran 1977 ini.
Selepas kepergian suami tercinta, dia akan membuktikan, bahwa dirinya siap mendidik anak tanpa paksaan, seperti yang dikehendaki Uje. Wanita asal Semarang, Jawa Tengah ini juga menyatakan kalau anak-anaknya kelak dapat tumbuh menjadi pribadi yang memang dapat dibanggakan.
Bagi Pipik, Uje bukan hanya sekadar suami, tetapi juga guru dan teman. Banyak hal yang sering ia bicarakan dengan Uje. Namun, dengan perginya Uje, Pipik bertekad akan berusaha membesarkan anak-anaknya.
"Beliau setiap hari selalu menasihati saya. Beliau selalu bisa menempati diri. Beliau juga selalu mengingatkan saya untuk menjadi wanita yang kuat dan hebat," ujarnya.
Di awal pernikahan mereka, Uje belum dikenal sebagai seorang ustaz. Mereka pun sempat mengalami kesulitan keuangan. Untuk membiayai hidup, pasangan muda ini memilih berjualan kue.
"Dulu sebelum beliau seperti sekarang ini, kita pernah berjualan kue berdua. Subuh dia sudah goreng kacang, saya yang buat kuenya. Kita buat kue dadar gulung cokelat," kata Pipik mengenang kebersamannya dengan Uje.
Kemudian wanita berdarah Jawa ini, menjual kue-kue tersebut ke warung-warung terdekat. Meski berat, keduanya berusaha menjalani rumah tangga dengan bahagia dan penuh kesabaran.
"Itu momen yang luar biasa. Bukan menyombongkan tapi saya bangga mempunyai suami yang luar biasa. Dia memang sosok yang luar biasa untuk saya," ujarnya.
Berbagai kesulitan dan rintangan berhasil dilewati pasangan ini. Melalui perjuangan yang keras, Uje mulai dikenal sebagai ustaz muda. Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos dan tidak terkesan menggurui, membuat namanya terkenal di semua kalangan.
Bahkan, ia mendapat julukan ustaz gaul karena ceramahnya mampu diterima anak-anak muda.
"Buat saya selama 13 tahun, susah senang yang Allah berikan adalah sebuah momen yang terindah," ujarnya.
Usai Kematian Uje, Pipik Wajib Jalani 6 Pantangan
Sudah 4 hari Ustaz Jeffry Al Buchori meninggal dunia. Pipik Dian Irawati serta ketiga anaknya harus merelakan kepergian sosok suami sekaligus ayah untuk anak-anaknya itu.
Saat ini, mantan model gadis sambul Majalah Aneka tahun 1995 itu tengah menjalani masa Iddah-- masa yang harus dilalui seorang wanita ketika ditinggalkan oleh suami.
Pipik, harus mengikuti beberapa larangan sesuai dengan hukum Islam.
Menurut ibu dari Almarhum Uje, Tatu Mulyana, menantunya harus bisa menjalani 6 pantangan selama empat bulan 10 hari.
"Selama empat bulan 10 hari, Pipik tidak boleh bersolek, bersenang-senang, keluar rumah kecuai mendesak. Dia juga tidak boleh mengenakan pakaian baru dan tidak boleh melirik pria lain, bahkan dilarang menerima lamaran," ujar Umi Tatu saat ditemui di kediaman Uje, di kawasan Rempoa, Tengerang.
Mendengar larangan itu, Pipik pun berusaha mengikutinya, sebagai amanah yang wajib ia jalani.
"Di waktu tersebut akan saya gunakan untuk mendidik anak-anak," kata Pipik, wanita kelahiran 1977 ini.
Selepas kepergian suami tercinta, dia akan membuktikan, bahwa dirinya siap mendidik anak tanpa paksaan, seperti yang dikehendaki Uje. Wanita asal Semarang, Jawa Tengah ini juga menyatakan kalau anak-anaknya kelak dapat tumbuh menjadi pribadi yang memang dapat dibanggakan.
Bagi Pipik, Uje bukan hanya sekadar suami, tetapi juga guru dan teman. Banyak hal yang sering ia bicarakan dengan Uje. Namun, dengan perginya Uje, Pipik bertekad akan berusaha membesarkan anak-anaknya.
"Beliau setiap hari selalu menasihati saya. Beliau selalu bisa menempati diri. Beliau juga selalu mengingatkan saya untuk menjadi wanita yang kuat dan hebat," ujarnya.
SIFAT TELADAN USTAD JEFRI AL BUCHORI Sifat Ustad Uje Panutan. Ustad Jefri al Buchori mengembuskan napasnya untuk kali terakhir Jumat (26/4/2013) dini hari tadi. Kepergian dai yang akrab disapa Uje ini meninggalkan sejuta kenangan indah di sisi keluarga, sahabat, serta muridnya.
Dorce Gamalama sebagai sahabat Uje mengatakan sang ustad tidak pernah membatasi dirinya untuk bergaul dengan siapa pun, sekalipun tidak sepaham dengan Uje. Bunda Dorce begitu mengagumi sosok Uje yang juga pekerja keras dan ulet.
Ini 4 sifat Ustadz Jefry al Buchori yang dapat dijadikan panutan:
1. Taat Beribadah
"Setiap muslim atau muslimah tentunya harus menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Tidak ada istilah klise dalam dua hal tersebut. Uje adalah umat, pria, ayah, suami, dan anak yang taat beribadah. Insya Allah aku tahu sahabatku ini tidak pernah meninggalkan amalan salat, zakat, dan yang lainnya."
2. Pekerja Keras nan Ulet
"Uje adalah pekerja keras yang begitu menekuni profesinya. Dia juga tidak malu berdagang apa saja, yang penting halal. Bagi Uje, harta yang berlimpah tidak ada artinya tanpa rida dari Allah. Kita tidak mencari banyak uang, tapi mencari keberkahan rezeki. Aku salut dengan sahabatku Ustad Jefri al Buchori."
3. Dermawan
"Uje itu nggak riya, kalau memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan, dia nggak akan bilang ke siapa-siapa, hal itu nggak diiklanin sama dia. Uje benar-benar dermawan sejati yang aku kagumi. Dia juga suka kasih motor ke penyandang cacat biar bisa usaha dan mencari uang."
4. Pemaaf dan Penyabar
"Bunda nggak pernah melihat Uje marah. Yang ada, almarhum selalu istighar dan bertasbih. Bunda yakin banget kalau kita punya salah sama Uje, tanpa minta maaf pun dia sudah memaafkan kita. Apalagi Uje kan orangnya sabar banget. Ya Allah berikanlah tempat yang terbaik bagi sahabatku ini."
Dorce Gamalama sebagai sahabat Uje mengatakan sang ustad tidak pernah membatasi dirinya untuk bergaul dengan siapa pun, sekalipun tidak sepaham dengan Uje. Bunda Dorce begitu mengagumi sosok Uje yang juga pekerja keras dan ulet.
Ini 4 sifat Ustadz Jefry al Buchori yang dapat dijadikan panutan:
1. Taat Beribadah
"Setiap muslim atau muslimah tentunya harus menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Tidak ada istilah klise dalam dua hal tersebut. Uje adalah umat, pria, ayah, suami, dan anak yang taat beribadah. Insya Allah aku tahu sahabatku ini tidak pernah meninggalkan amalan salat, zakat, dan yang lainnya."
2. Pekerja Keras nan Ulet
"Uje adalah pekerja keras yang begitu menekuni profesinya. Dia juga tidak malu berdagang apa saja, yang penting halal. Bagi Uje, harta yang berlimpah tidak ada artinya tanpa rida dari Allah. Kita tidak mencari banyak uang, tapi mencari keberkahan rezeki. Aku salut dengan sahabatku Ustad Jefri al Buchori."
3. Dermawan
"Uje itu nggak riya, kalau memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan, dia nggak akan bilang ke siapa-siapa, hal itu nggak diiklanin sama dia. Uje benar-benar dermawan sejati yang aku kagumi. Dia juga suka kasih motor ke penyandang cacat biar bisa usaha dan mencari uang."
4. Pemaaf dan Penyabar
"Bunda nggak pernah melihat Uje marah. Yang ada, almarhum selalu istighar dan bertasbih. Bunda yakin banget kalau kita punya salah sama Uje, tanpa minta maaf pun dia sudah memaafkan kita. Apalagi Uje kan orangnya sabar banget. Ya Allah berikanlah tempat yang terbaik bagi sahabatku ini."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar