Sekilas kita mungkin melihat bahwa mereka bersatu. Sebetulnya tidak. Kristen terpecah belah menjadi berbagai aliran dalam jumlah yang sangat banyak. Bahkan dikatakan lebih dari 230 sekte/aliran. Itu baru yang di Indonesia saja. Di tiap wilayah mereka mengadopsi kebudayaan-kebudayaan setempat. Dan antara satu aliran dengan aliran yang lain tak jarang mempunyai perselisihan yang sangat tajam.
Kristen mula-mula terbagi atas lima wilayah yang berbeda yakni komunitas Kristen di Yerusalem, Antiokia, Aleksan-dria, Konstantinopel, dan Roma. Masing-masing komunitas ini mempunyai perbedaan signifikan dalam mendefinisikan siapa Allah, siapa Yesus, siapa Perawan Maria.
Untuk itulah kemudian diseleng-garakan Konsili Nicea th 325M. Konsili ini sarat kepentingan politis Kaisar Konstantin untuk menyelamatkan imperiumnya yang diambang kehancuran akibat konflik perbedaan aqidah.
Di konsili inilah terjadi perdebatan sengit tentang status Yesus (sebagai manusia atau sebagai Tuhan). Dan akhir-nya atas pengaruh kuat Konstantin, Yesus akhirnya diresmikan statusnya sebagai Tuhan. Lalu gereja dilembagakan secara formal. Hierarki gereja disusun secara bertingkat-tingkat dipimpin langsung oleh Konstantin. Paus pertama adalah Konstantin. Inilah awal dari gereja Katholik.
Kemudian terjadi perpecahan-perpecahan besar (skisma) dalam struktur gereja menurut sejarah yang tercatat sebagai berikut.
Perpecahan pada saat Konsili Efesus th.431, yang menyatakan status Perawan Maria sebagai Theotokos (Bunda Allah) disini Gereja Asiria Timur memisahkan diri.
Perpecahan pada Konsili Khalsedon (th.451), Gereja Ortodoks Oriental memisahkan diri. Perpecahan besar pada abad 11. Penyebabnya adalah perbedaan doktrin ketuhanan dan perebutan kekuasaan duniawi.
Gereja Katolik pun terbagi menjadi dua, yaitu "Barat" dan "Timur". Inggris, Prancis, Roma dan negara-negara Skandinavia termasuk Gereja "Barat" (Gereja Katolik Roma). Sedangkan Yunani, Rusia, Suriah, Mesir termasuk dalam Gereja "Timur" (Gereja Ortodoks). Perpecahan ini dikenal sebagai Skisma Barat-Timur.
Skisma berikutnya terjadi pada abad ke-16 karena lahirnya gerakan Reformasi Protestan. Sehingga Gereja Katholik terpecah menjadi Katholik Roma, Anglikan, Protestan dan Anabaptis. Protestan mempunyai sangat banyak aliran dan tidak mempunyai kepemimpinan yang terpusat seperti Katholik Roma. Dan hingga saat ini perpecahan di tubuh Protestan masih terus berlangsung.
Di Indonesia.
Setidaknya ada sembilan aliran Kristen pecahan dari Protestan antara lain: Lutheran, Calvinis, Baptis, Methodis, Pentakostal, Kharismatik, Injili (Evangelical), Adventis, dan Saksi Yehova. Yang masing-masing terdiri atas gereja-gereja yang walaupun mengaku beraliran sama tapi karena muatan budaya yang berbeda dan dalam beberapa hal lain masih berbeda sehingga tidak mau untuk disatukan.
Aliran Lutheran: HKBP, GKPS, GPKB, GKPI, HKI, GKLI, GKPA dan GKPM; semuanya (kecuali GPKB) berkantor pusat di Sumatera Utara dan sekitarnya.
Aliran Calvinis: GPM, GMIM, GMIT, GPIB, GBKP, GKI (Jabar, Jateng, Jatim), GKP, GKJ, GKJW, GKPB, GKS, GMIST, GKST, Gereja Toraja, GTM, GKSS, GEPSULTRA, GMIH.
Aliran Baptis: Persekutuan Gereja-gereja Baptis Irian Jaya (PGBIJ), Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GBI), Gereja Perhimpunan Injili Baptis Indonesia (GPIBI), Kerapatan Gereja Baptis Indonesia (KGBI), Gereja Baptis Independent di Indonesia (GBII), dan Sinode Gereja Kristen Baptis Jakarta.
Aliran Methodis: Gereja/aliran Metodis kebanyakan terdapat di Suma-tera.
Aliran Pentakostal: Gereja Isa Al-masih (GIA), Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Gereja Pentakosta Pusat Surabaya (GPPS), Gereja Gerakan Pentakosta (GGP), Gereja Bethel di Indonesia (GBI), dan Gereja Tuhan di Indonesia (GTdI).Aliran Kharismatik: Gereja Kharismatik, Gereja Karmel (Cianjur).
Aliran Injili (Evangelical): Perseku-tuan Injili Indonesia (PII).
Aliran Adventis: Gereja Advent.
Aliran Saksi Yehova.
Sebenarnya Allah SWT telah memperingatkan kita dalam Alquran bahwa seolah-olah mereka bersatu tetapi sesungguhnya mereka berpecah-belah. Mereka saling bermusuhan antara satu dengan yang lain.”Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.” (TQS. Al Hasyr: 14).
Kekuatan mereka ibarat jaring laba-laba, terlihat besar namun sangat rapuh. Maka sudah saatnya kini kita bersatu. Jangan mengafirkan atau menyesatkan saudara sesama Muslim hanya karena perbedaan furu'iyah.
NOTE :
Beberapa mazhab dalam Kristen :
1. Mazhab Al Abuniyah. Mazhab ini terdiri atas 2 golongan, masing-masing percaya bahwa Al-Masih adalah seorang manusia. Robertson mengatakan bahwa kelompok Al-Abuniyah tidak mengakui ketuhanan Almasih dan tidak mengakui Paulus sebagai rasulnya.
2. Mazhab Al-Markuniyah. Mazhab ini bernasab kepada Markoni, pendiri kelompok tersebut. Mereka tidak percaya dengan ketuhanan Al-Masih. Kelompok Al-Markuniyah juga tidak percaya dengan kebangkitan Al-Masih sesudah mati.
3. Mazhab An Nastikiyah. Mazhab ini banyak dipengaruhi filsafat Pythagoras, Plato & Zoroaster. Mereka tidak mengakui Paulus. Kelompok An Nastikiyah tidak percaya dengan Almasih sebagai roh. Mereka hanya percaya kepada kelima istilah pertama dari Kitab Taurat.
4. Mazhab Ad Dustiyah. Mereka percaya dengan Almasih sebagai kalimat Allah dan percaya bahwa Almasih lahir secara tiba-tiba dalam bentuk seorang pemuda tampan dan sempurna. Mereka mengakui Almasih sebagai roh murni, tidak bernoda kemanusiaan sedikitpun.
5. Mazhab Al Autmaniyah. Kelompok ini lahir 2 abad setelah Isa Alaihissalam. Mereka tidak mengakui ketuhanannya.
6. Kelompok Muntysi. Tahun 170 M, ada seorang yang mengakui fergliet yang dijanjikan Isa Almasih & menyebut dirinya sebagai anak Allah.
7. Mazhab Almanowiyah. Mazhab ini didirikan oleh Many di Iran pada abad 3 M, merupakan perpaduan Nasrani & Majusi.
8. Kelompok Nowisyin. Penganut aliran ini tidak percaya kepada Paulus, ada dalam sejarah antara tahun 250-500 M.
9. Mazhab Al Ariosiyah, didirikan oleh Arios (penduduk Libya) yang menjadi pastur di Iskandariyah. Arios mengatakan meski Almasih adalah anak Allah, tapi ia bukan Tuhan seperti keyakinan Kristen. Ia diciptakan oleh Allah & tidak sama dengan ayahnya.
10. Kelompok Apoli Niris. Para pengikutnya percaya bahwa Almasih adalah campuran dari ketuhanan & kemanusiaan yang tidak bisa dipisahkan.
11. Kelompok Arsio. Mereka yakin Almasih tidak dilahirkan oleh Maria, bahkan datang ke dunia dalam usia 50 tahun. Kelompok Arsio tidak percaya dengan surat apapun dalam Perjanjian Lama dan tidak percaya dengan Injil apapun.
12. Aliran An Nazzariyah yang terbentuk pada abad pertama Masehi. Para pengikutnya tidak percaya Paulus dan surat-suratnya. Aliran An Nazariyah ini bahkan memandang Paulus sebagai dajjal dan pembohong.
13. Aliran Al Bauyiah. Mereka menyangkal penyaliban Almasih, bangkitnya Almasih dari kematian dan naiknya Almasih ke langit.
14. Kelompok An Nashiriyun. Mereka percaya dengan Injil Matius berbahasa Ibrani, dan tidak mengakui penyaliban Isa Almasih.
15. Aliran Al Yunaniyah. Mereka yakin bahwa roh kudus keluar dari bapak saja, bukan dari anak. Mazhab Protestan mengkafirkan mereka.
Gereja Kharismatik dan Gerakan Politik Cina Menguasai Indonesia
JAKARTA (voa-islam.com) - Sungguh sangat luar biasa gambaran yang disampaikan oleh Dr.Ir. Sri Bintang Pamungkas, ketika berlangsung ‘diskusi’ di Masjid Baiturrahim, Jalan Saharjo, Jakarta Selatan, Sabtu, 22/2/2014.
Sri Bintang Pamungkas menggambarkan kolaborasi antara Gerekan Gereja Kharismatik dan kelompok konglomerat Cina di Indonesia dengan dukungan Amerika, Israel, dan Eropa, bertujuan melakukan penguasaan kedaulatan politik atas Indonesia, dan menjadikan INDONESIA negeri Kristen. Di bawah ini penggambaran oleh Sri Bintang Pamungkas.
Kharismatik awalnya sebuah acara adat yang berkembang di Israel, disebut Pentecosta, yaitu upacara syukur kepada Tuhan atas berkahnya terhadap hasil pertanian. Acara adat ini kemudian dibawa ke Inggris pada tahun l920, dan berkembang di wilayah Wales menjadi bagian dari upacara gerejani.
Upacara gerejani ini tidak sama dengan yang dilakukan oleh gereja Protestan ataupun Katolik, tapi lebih menekankan pengajaran karunia dari Roh Kudus. Upacara gerejani ini berkembang menjadi besar di Amerika Serikat dan dunia, terutama karena kewajiban yang disebut sepersepuluh. Di mana 10 persen dari kekayaan wajib diserahkan kepada kepentingan gereja agar kekayaan individu yang bersangkutan menjadi berlipat.
Perkembangan Kharimastik
Setelah berkembang, Gereja Katolik Roma menjadi khawatir akan terjadinya pemisahan umat Katolik, seperti yang pernah terjadi pada masa pemisahan Protestan. Oleh sebab itu, Gereja Vatikan memberikan ruang khusus bagi kaum Kharismatik untuk beribadah. Hal ini justru mengakibatkan semakin meningkatnya perpindahan umat Katolik menjadi pengikut kaum Kharismatik, sekalipun begitu, terjadi pula persekutuan yang erat antara kaum Katolik dan Kharismatik.
Gereja Kharismatik mengajarkan pula puji-pujian disertai napak tilas ke Israel. Mereka percaya, bahwa keimanan mereka menjadi sempurna kalau bisa mandi di Sungai Yordan, Israel. Menurut mereka, berziarah ke Israel adalah wajib, sebagaimana umat Islam wajib berhaji ke Masjidil Haram, sekiranya mampu. Dalam setahun ada tiga kali sekumpulan orang dari Jaringan Kharismatik Indonesia ke Israel dengan koordinasi oleh Nani Susanti dari Yayasan Gratia, Cirebon. Yaitu bulan Mei (sebagai hari kemerdekaan Israel), Oktober (Pondok Daud), dan Desember (Hari Natal).
Setelah itu juga ke Cina, Korea, dan Australia, konon Kharismatik masuk ke Indonesia sekitar tahun l967, yaitu lewat para misionaris Amerika Serikat yang berkunjung ke Nusa Tenggara Timur, antara lain, Pulau Timor. Tokoh Kharismatik di Nusa Tenggara Timur adalah Pendeta Melly.
Oleh Pendeta Melly dan Thenny Landena, Kharismatik dibawa memasuki Jawa lewat Surabaya sekitar tahun l975. Di Surabaya juga mengalami perkembangan, antara lain oleh Pendeta Jeremia Rim, Daniel Alexander, Stephen Tong dan Alex Abraham Tanusaputra.
Jaringan Kharismatik di Indonesia
Anak-anak murid para Pendeta itu, ikut mengembangkan Gereja Kharismatik dengan berbagai nama gereja , antara lain, Pendeta Jeremia Rim bersama Dr.Ir.Bambang Wijaya mendirikan Gereja Perjanjian Baru, yang kemudian berganti nama menjadi Gereja Masa Depan Cerah, dan Alex Abraham Tanusaputra mendirikan Gereja Bethany.
Dari Surabaya, aliran Kharismatik berkembang ke Semarang, Yogyakarta, Cirebon dan Bandung. Mereka tidak lagi harus menyebut tempat peribadatan sebagai gereja, tetapi segala bentuk bangunan yang di dalamnya orang bisa beribadah. Di Semarang ada Pendeta Petrus Agung yang mendirikan Holly Stadium, sebagai tempat peribadatan, yang terbesar di Asia Tengara.
Di Yogyakarta ada tokoh Gondowidjojo yang menggunakan tempat percetakannya, Andi Offset, dengan majalahnya Bahana, sebagai tempat beribadah juga. Di Temanggung ada Pendeta Petrus Hadi Santoso, di Cirebon ada Nani Susanti dengan Gedung Gratia-nya, serta Wim Brataatmadja, dan di Bandung ada Yusak Cipto, Nani Susanti, Yuda Mailool, Andreas Nawawi, dan Petrus Nawami. Di kota Bekasi juga da Heru Sungkono dan Iin Cipto.
Selain berbentuk Gereja atau Rumah peribadatan, jaringan Kharismatik juga mendirikan banyak usaha gerejani, seperti sekolah Inti, sebuah Perhimpunan Indonesia Tionghoa, Sekolah Cahaya Bangsa, Sekolah Garda Terdepan, Sekolah Tinggi Theologia, Yayasan Doulos, Yayasan Ayub, Penerbit Andy, Taman Bacaan Mahanaim, Gerakan Priya Sejati (Business Mens Fellowship, Vibrant Men’s Ministry dn Christian Mens’s Networking). Sekolah Inti dan Sekolah Garda Terdepan membina anak-anak muda untuk diterjunkan ke desa-desa sebagai petani dan penyelenggara kegiatan sosial.
Gereja-Gereja Kharismatik dan Tokohnya
Beberapa Gereja dala Jaringan Kharismatik beserta pimpinannya adalah sebagai berikut :
1.Gereja Kristen Perjanjian Baru (Jakarta - Andreas Nawawi, Bandung, GKPB Fajar Pengharapan-Bambang Widjaja, Cirebon, GKPB Fajar Keagungan-Pendeta Wim Brataatmadja.
2.Gereja Bethany (Bandung-Pendeta Agung Takariana, Surabaya-Alex Abraham Tanusaputra.
3.Gereja Mawar Saron (Pendeta Yakub Nahuruay)
4.Gereja Tiberias Indonesia (Pendeta Pariadji dengan penyandang dana Hashim Djojohadikusumo)
5.Gereja el-Shaday (Bandung – Natawidjaja)
6.Gereja Anak Panah (Bandung-Pendeta Juliono, dengan Sekolah Cahaya Bangsa)
7.Gereja Duta Injil
8.Gereja Rumah Do’a Segala Bangsa
9.Gereja Yesus Kristus Tuhan (Gereja Abba Love, Jakarta –Eddy Leo)
10.Gereja Bethel Indonesia (Jakarta-Ir.Niko Nyotorahardjo, Pendeta Gilbert Lumoindong, Cirebon Bethel Yos Sudarso-Pendeta Yuda D.Mailool)
11.Gereja Bethel Tabernakel
12.Gereja Pelayanan Kesembuhan Kharismatik
13.Gereja Reformasi (Jakarta-Stephen Tong, Bandung-Hok Im Tong, Khaleb Tong, Kha Im Tong, Dorothy Tong)
14.Gereja Pusat Pantekosta
15.Gereja Pantekosta Philadelphia (Cirebon-Pendeta Paul Masail)
16.Charismatic City Church
17.Charismatic Worship Service
18.Gereja Duta Injil
19.Gereja Kemenangan Iman Indonesia
20.Gereja Jemaat Kristen Indonesia
21.Gereja Jemaat Kristus Indonesia (Cirebon:Gedung Gratia)
22.Gereja Sidang Jemaat Alah
Tempat-Tempat Kebaktian
Gereja Kharismatik menyadari bahwa pada saat ini sulit, dan hampir tidak mungkin, mendirikan gereja di Indonesia. Karena itu, mereka banyak mengadaka kebaktian di hotel-hotel, gedung pertemuan dan komplek perumahan.
Sebagai contoh, Gereja Tiberias banyak megnadakan kebaktian di Balai Sarbini, Jakarta dan Pusat Perbelajaan Braga Walk, Bandung. Gereja Bethany mengadakan di BTC Jalan Pasteur, Bandung, Gereja Bethel di Perumahan Sukawarna, di Gedung Gratia, Cirebon, serta di Holy Stadium, Semarang.
Di Bandung Trade Center Jalan Pasteur, ada dua gereja yagn menggunakan gedung itu, yaitu Gereja Bethany, dan Gereja Masa Depan Cerah. Di Kompleks Perumahan Singgasana, di Mekar Wangi, Bandung juga ada dua gereja megah dan besar, yaitu Gereja Hok Im Thong, dan Gereja Bethel, dimana 99 persen penghuni Perumahan itu adalah orang-orang Cina yang kaya raya.
Para pengusaha Cina ini jugamendirikan Perumahan Kota Baru Parahiyangan, Bandung. Komplek Perumahan Harapan Baru, Bekasi, ada 25 gereja, tanpa papan nama. Di Bumi Serpong Damai, Andreas Nawawi, Petrus Nawawi, Edy Sindoro dan Bambang Widjaja adalah pengurus Gereja Masa Depan Cerah, yang banyak mendirikan komplek perumahan.
Dukungan dan Gerakan Politik Cina Menguasai Indonesia
Para tokoh pendukung Jaringan Gereja Kharismatik adalah para konglomerat Cina. Seperti Mochtar Riyadi, dan James Riyadi. Bapak dan anak pendiri Lippo, adalah orang-orang yang mula mengajak memberikan dukungan Jaringan Gereja Kharismatik.
Sesudah itu masuk konglomerat-konglomerat Cina lainnya, seperti Prayogo Pangestu, Ciputra dan Kelompok Gramedia-Kompas. Ciputra awalnya kesulitan uang pada masa krisis monoter, lalu mendapat pertolongan dari kelompok Gereja Kharismatik, dan karena itu dia masuk ke dalam jaringan mereka.
Dukungan juga datang dari dunia internasional, seperti Israel, Singapura, Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Amerika. Tentunya, Negara-negara Sekutu Amerika juga memberikan dukungan.
Konon Korea Selatan dan Taiwan juga membantu. Ada kelompok Budha,Tsu Tsi, yang berkiblat ke Taiwan. Yang juga memberikan dukungan dengan cara-cara tertentu. Mochtar dan James Riady pada awalnya, sebagai sahabat dan pendana kampanye Presiden Amerika Bill Clinton, mendapat tugas dari Presiden Amerika Serikat itu untuk menjatuhkan Presiden Soeharto.
Soeharto dinilai mempermalukan Amerika, karena tidak mampu menyelesaikan masalah Timor-Timur setelah diberi waktu 20 tahun. Sehingga harus dijatuhkan. Salah satu upayanya adalah menciptakan krisis moneter. Sebagai akibatnya masyarakat bergolak untuk menolak kehadiran Soeharto setelah 30 tahun berkuasa.
Berbagai kejadian sesudah itu, seperti penjatuhan Presiden Habibie, terlepasnya Timor-Timur, jatuhnya Gus Dur dan Megawati, serta Amandemen UUD-45, adalah rekayasa politik untuk melemahkan Indonesia agar bisa dikuasai oleh Cina.
Dengan Amandemen itu, ada empat hal yang ingin dituju oleh kelompok Cina, yaitu a) pelemahan MPR, sebagai lembaga Tertinggi Negara, b) penguatan fungsi dan tugas DPR, sehingga memiripkan Pemerintahan Parlementer, c) Penghapusan Presiden Indonesia Harus Orang Asli. Dan d) Perubahan dari Asas Kekeluargaan menjadi Sistem Kapitalisme dan Liberalisme.
Sasaran yang terutama adalah membuat kerusakan ekonomi , memperlemah kekuatan ‘Rakyat, Negara, dan Bangsa, khususnya kekuatan ekonomi Pribumi, Islam dan ABRI.
Di sini kelompok Cina Indonesia lewat koordinasi Keluarga Riady dengan dukungan CSIS (Center Strategic International Studies), sebagai ‘think-thank’, ikut bermain menggerogoti kekayaan Indonesia demi kepentingan sosial ekonomi dan politik bagi kelompok Cina.
CSIS sendiri sudah mulai bekerja sejak didirikan awal pemerintahan Soeharto, dan sangat mempengaruhi kebijakan Soeharto. Intinya, mereka mau menjadikan Indonesia menjadi seperti Singapura, di mana kelompok ‘Cina’ yang berkuasa.
Setelah menguasai perekonomian lewat kesempatan yang diberikan oleh Soeharto, ditambah krisis ekonomi, terutama dibidang moneter yang menghadiahkan kepada mereka BLBI, ratusan triliun (bahkan ribuan triliun!), maka mulai l999 mereka menyiapkan gerakan politik. Itu dimulai dengan mendirikan Partai Damai Sejahtera, pimpinan DR.Royandi Hutasoit.
Mereka lebih intensif lagi menjelang pemilu 2004, di mana kebijakan yang mereka tempuh adalah memasuki semua partai politik yang ada, dan kalau perlu membeli partai-partai itu. Sekarang PKB ‘dibeli’ oleh bos Lion Air, Rusdi Kirana. Mereka beranggapan , PDIP adalah tempat yang paling aman dan nyaman bagi mereka.
Kekuatan mereka menjadi seperti tak dapat ditolak lagi menjelang pemilu 2014. Antara lain, karena dukungan kuat dari pemerintah SBY. Pada masa itu, berbagai konflik keagamaan dengan Islam diciptakan agar kelompok Muslim Indonesia mendapat kecaman dunia, sehingga memperlemah posisi politiknya, disamping non-Muslim dengan barisan konglomerat Cina dan Gereja Kharismatik ini mendapat dukungan dunia.
Penghargaan kelompok Yahudi Amerika Serikat kepada SBY beberapa waktu lalu adalah pernyataan terima kasih, bahwa Jaringan non-Muslim mendapat tempat yang lebih baik di Indonesia. Pada sekitar Desember tahun lalu, ada pertemuan tokoh-tokoh Cina se-Dunia di Medan. Dalam pertemuan itu, memang fokusnya adalah Indonesia.
Salah satu hasil pertemuan ini adalah didirikannya “Pasti” (Paguyuban Suku Tionghoa), yaitu suatu perkumpulan diantara kelompok Cina Indonesia, untuk memperjuangkan ‘ECI’ (Etnis Cina Indonesia) menjadi sebuah suku, seperti suku-suku lain di Indonesia.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah suku terbesar di Indonesia masih di dominasi oleh suku Jawa 42 persen. Diikuti oleh Suku Sunda,11 persen, tetapi ‘suku’ Cina sudah mencapai 11 persen. Cukup signifikan.
Kemenangan Joko Oey dan Xong Wan Sie (Ahok) karena mendapat dukungan penuh dari Jaringan Kharismatik. Ahok dan isterinya adalah anggota dari jaringan Kharismatik. Sebelum kawin sangat aktif dalam banyak kegiatan di Jaringan Gereja Kharismatik. Ahok sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, dianggap sebagai symbol kebangkitan Jaringan Gereja Kharismatik Indonesia.
Berikut ini adalah salah satu petikan khotbah Iin Indriato Cipto (11/01/2014), pemilik Taman Bacaan Yayasan Mahanaim di Bekasi, yang juga Penginjil anak-anak jalanan, menyatakan:
"Mulai tahun ini dan selama tujuh tahun, semua jatah Israel dialihkan kepada Indonesia, karena Negara kita sudah dinubuatkan. Akan banyak bantuan Israel ke Indonesia. Lewat pemilu akan ada pemimpin Indonesia yang dipersiapkan oleh pemimpin Gereja dan Pengusaha Kristen, pemimpin yang dapat bekerjsama dengan Negara Israel”.
Contoh lain, “Kemunculan Ahok sebagai Wagub Jakarta memunculkan motivasi untuk menciptakan Ahok-Ahok yang bisa membawa umat Kristen menjadi pemimpin-pemimpin dalam pemerintahan bekerjsama dengan para konglomerat Kristiani (Cina) yang aktif dalam penginjilan …”.
Ini adalah salah satu contoh khotbah yang disampaikan dalam pertemuan atau konser do’a pada tanggal 28 Januari di Bandung oleh Gereja Kristen Perjanjian Baru pimpinan Bambang Widjaja.
Sebelumnya itu ada pertemuan serupa pada tanggal 25 Januari, juga di Bandung, di Jalan Pasteur, sebuah Seminar Politik yang diselenggarkan oleh SekolahTinggi Theologia. Sungguh sangat luar biasa gerakan mereka menguasai Indonesia, dan memperbudak pribumi dan Muslim. Wallahu’alam.