Senin, 14 Juli 2014

Mengapa Saya Memilih Islam


Mengapa Saya Memilih Islam - Dari Imam Katolik Roma ke Islam - Idris Tawfiq


Cerita kehidupan nyata tentang mengapa orang beralih ke Islam.

وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ Yuunus سورة يونس 25
Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). (QS. Yunus 10:25)
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut (yang disembah selain Allah) dan beriman kepada Allah, maka sungguh ia telah berpegang pada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah 2:256).

Idris Tawfiq memiliki gelar dalam bidang Bahasa dan Sastra Inggris dari University of Manchester dan gelar di bidang Sacred Theology dari Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas di Roma. 

Selama bertahun-tahun ia adalah Ketua Studi Agama di sekolah yang berbeda di Inggris dan Wales dan memiliki banyak pengalaman mengajar, baik di Inggris maupun di Mesir. Sebelum memeluk Islam, Idris adalah seorang imam Katolik Roma.

Idris Tawfiq banyak diminati sebagai pembicara, dan ia melakukan perjalanan secara ekstensif untuk tujuan ini. Gayabicaranya bagus, sederhana dan sangat lembut menyentuh hati, serta menyebabkan orang untuk berpikir. Idris menunjukkan bahwa ia bukanlah seorang sarjana Islam, melainkan memiliki suatu cara untuk menjelaskan hal-hal tentang Islam dengan cara yang sangat sederhana. Dia memiliki pengalaman dalam memimpin retret dan dalam memberikanpelatihan bagi para pelajar dan orang dewasa. 

Pengalaman yang luas dalam berurusan dengan orang-orang pada umumnya dan menjelaskan berbagai hal tentang iman kepada mereka, sangat bermanfaat dalam meramaikan tulisan dan gaya berbicaranya, sehingga menjadi lebih menarik sekaligus mudah dipahami. Beliau mencoba untuk menjelaskan Islam kepada mereka di Barat yang bukan Muslim.

Sebagai seorang penulis, Idris Tawfiq telah menulis untuk berbagai surat kabar dan majalah di Inggris dan sekarang menjadi kontributor tetap dan konsultan untuk www.islamonline.net dan www.readingislam.com. Dia menulis setiap hari Selasa di Egyptian Mail, surat kabar berbahasa Inggris tertua di Mesir, dan setiap Jumat di Sawt Al-Azhar, surat kabar Al-Azhar University. 


Beliau adalah penulis buku-buku berikut:
  •   Gardens of Delight: a simple introduction to Islam
  •   Talking to Young Muslims
  •   Talking to New Muslims
  •   Talking to Muslims in the West
  •   Talking About Ramadan
  •   Calling Others to Islam
  •   Talking About Other faiths
  •   Looking for Peace in the Land of the Prophets

Dalam perjalanannya ke seluruh dunia, Idris berbicara tentang Islam baik untuk kelompok dan di televisi maupun radio. Anda dapat melihatnya setiappekan di sebuah acara di Huda TV, "Let's Talk." Program ini tayang setiap hari Rabu pukul 18.00 GMT dan Anda juga dapat melihatnya di komputer Anda melalui Live  Streaming.

Sebagai seorang Muslim, Idris Tawfiq memiliki cinta yang mendalam 
kepadadunia Arab. Cerita dan karakter dari Kairo dan dunia Arab sering ditemukandalam tulisannya. Setelah beberapa saat sebagai Direktur Pusat Penelitian Pasca Sarjana di Al-Fatih Islamic Institute di Damaskus, Idris Tawfiq sekarang tinggal di Mesir. Sering ditanya mengapa ia memilih Timur Tengah sebagai basis untuk berbicara kepada orang-orang di Barat tentang Islam, daripada tinggal di London, Idris mengatakan bahwa budaya dan orang-orang di daerahini merupakan sumber inspirasi yang subur baginya. 

Dia sekarang membagi waktunya antara rumahnya di Mesir dan perjalanannyake seluruh dunia.
 
Meskipun sangat sibuk, Idris mencoba untuk mengirim balasan pribadi kepada semua orang yang menulis surat kepadanya, dan ia mencoba untuk menanggapi secara positif semua orang yang mengundang dia untuk berbicara.



Lebih lengkap tentang Idris Tawfiq dan berbagai aktivitasnya, silahkan kunjungi situs beliau: www.idristawfiq.com
 
 

Bermaksud Mengkristenkan Teman Justru Membawa Dirinya pada Islam


 Bringing a Friend to Christianity Led Me to Islam 
Ini adalah ajaran paling logis yang tidak akan pernah Anda temukan dalam agama lain.

  
Nama saya Rasheed. Saya dari Florida, Amerika Serikat. Saya dua puluh empat tahun.
 
Aku memeluk Islam pada Desember… tahun 2004, jadi saya 17 tahun saat itu.
 
Saat ini saya bekerja sebagai teknisi di laboratorium optik.

Saya ingin bercerita tentang bagaimana saya masuk Islam, dan mungkin memberikan beberapa saran untuk orang-orang yang sedang mencoba untuk menemukan jalan hidup mereka, Inshaa-Allah.
 
Saya seperti anak-anak Gereja pada umumnya, dibesarkan di Gereja Baptis. Aku sangat sering pergi ke gereja untuk Studi Alkitab dan pelayanan, jadi aku tahu Alkitab. Meskipun pengetahuan saya tidak sangat luas, tapi cukup luas untuk anak-anak usia tiga belas - tujuh belas tahun saat itu.


Persepsi Awal Saya tentang Islam
 
Sebelum mengkonversi, saya sangat kuat mengimani kepercayaan Kristen Trinitarian sebagaimana di Southern Baptist, dan saya sangat teguh dalam iman ini. 
 
Awalnya, aku tidak tahu banyak tentang Islam dan saya pikir itu adalah semacam ketidakacuhan diri yang dipaksakan sebagaimana media menggambarkan tentang Islam. Jadi saya tidak ingin pergi ke sana, untuk mengetahui Islam, karena aku takut akan apa yang mungkin saya pelajari. Karena itu, pengetahuan saya tentang Islam saat itu pada dasarnya adalah apapun yang diberitakan oleh media.
 
Dan saya mempelajari agama Buddha, Hindu, berdasarkan keingintahuan murni dan minat dalam budaya Timur. Karena dibesarkan dalam agama Kristen, melakukan studi Alkitab maka kita akan mendapatkan semacam sekilas informasi dasar tentang Yudaisme karena Perjanjian Lama dimasukkan ke dalam Alkitab. Karena itu, aku tahu sedikit tentang Yudaisme, hal-hal dasar kepercayaan Hindu dan Buddhisme, juga sedikit tahu tentang Taoisme dan Shinto. Jadi aku pertama kali melihat hal-hal yang paling pokok, dasar-dasar kepercayaan dari berbagai agama besar yang ada. 
I never went on like a journey to find the truth because being raised in the church as firmly as I had been I always assumed that I was upon it already. 
Aku tidak pernah pergi ibarat melakukan sebuah perjalanan, yaitu berpikir untuk menemukan kebenaran, karena dibesarkan di gereja secara teguh seperti yang kujalani, sehingga aku selalu beranggapan bahwa aku sudah ada atasnya, didalam kebenaran. Jadi apa yang sebenarnya terjadi adalah karena saudara saya yang biasa berangkat sekolah bersama, sebagai teman baik, dibesarkan dalam lingkungan Kristen, ternyata meninggalkan iman yang begitu banyak saya cintai. Saya secara pribadi tersinggung mengetahui dia telah meninggalkannya. Jadi saya melakukan hal itu atas diriku, memposisikan sebagai semacam Perang Salib untuk membawanya kembali ke gereja, memberinya kesaksian dan semua hal yang sejenis itu, tetapi tanpa mengetahui apa-apa tentang agamanya. 
 
Aku mencoba yang terbaik, dan melalui hal itu, apa yang harus saya lakukan akhirnya adalah meneliti tentang Islam itu sendiri, dan juga bertanya padanya sebagaimana dalam berbagai macam perdebatan mengenai isu-isu doktrinal. Hal itu kami diskusikan, dan ia akan memberitahu saya atas aspek ini dalam Islam, dan aspek ini, apa yang saya katakan padanya karena sebelumnya aku tidak tahu, akhirnya menjadi masuk akal bagiku, membuat saya tak bisa lagi membantahnya. Jadi saat hal itu berlangsung, sebenarnya adalah misiku untuk membawanya keluar dari Islam, yang ternyata justru membawaku kepada Islam, Alhamdulillah.
 
Ya, aku tidak pergi untuk mencari kebenaran sebagaimana beberapa orang lakukan. Tapi kurasa Allah menuntun aku di jalan yang Dia kehendaki,Alhamdulillah.

 
Kehidupan setelah Islam

Aku dapat benar-benar secara terus terang, jujur mengatakan bahwa hidup saya tidak benar-benar banyak berubah sebagaimana saya dibesarkan, seperti sering pergi ke gereja. Gaya hidup saya per se tidak berubah banyak. Aku hanya mengambil beberapa tambahan doa setiap hari dan berhenti makan daging babi. Sebelumnya saya bukan penikmat alkohol, jadi saya tidak harus benar-benar meninggalkan gaya hidup saya.
 
Kepercayaan kepada Tuhan seperti doktrin Trinitarian saya selalu hanya menerimanya karena itulah apa yang kita percaya, tapi aku tidak memahami itu. Jadi jika Anda tidak memahami sesuatu, bagaimana Anda bisa benar-benar mengatakan bahwa Anda percaya itu?
 
Saya dapat mengatakannya dengan percaya diri, bahwa aku tidak pernah benar-benar percaya pada Tuhan triune. Saya percaya pada Tuhan, tetapi apa yang berubah adalah kepercayaan saya kepada Yesus, alaihissalam; dalam hubungannya kepada Tuhan, perhubungannya dengan kita. Itulah yang benar-benar berubah.
 

Pedoman Hidup yang Lengkap 

Dari lubuk hati saya yang terdalam saya katakan: lakukan saja, dan saya berbicara hal ini berdasarkan bahwa ini adalah satu-satunya cara hidup yang harus kita ikuti. Ini adalah pedoman lengkap untuk kehidupan yang Anda tidak akan menemukannya dalam agama lain. Dan ini juga adalah ajaran yang paling logis yang anda dapat katakan bahwa anda tidak akan menemukannya dalam agama lainnya. Ini masuk akal, dan cara hidup yang dianjurkan dan diperintahkan oleh Tuhan adalah cara hidup yang sempurna.
 

From the bottom of my heart I have to say just do it, 
because to me speaking from reason it is 
the only way of life that people should be following
Saran saya untuk memastikan bahwa itu adalah apa yang Anda inginkan untuk diri anda sendiri, lakukan saja. Jangan khawatir dan kuatkan kepercayaanmu pada Tuhan. Bila Anda memiliki teman Muslim dan saling berkomunikasi, mintalah padanya untuk mengajarkan Anda tentang Islam; dan jangan malu untuk memintanya mengajak Anda ke Masjid yang biasa ia kunjungi dan berbicara dengan Imam atau dengan beberapa orang lain yang memiliki pengetahuan lebih tentang Islam dalam jamaah mereka.
 
Bagi Anda yang telah memutuskan untuk mengambil jalan ini, Selamat! Anda akan selalu ada dalam doa-doa saya untuk selalu diberi petunjuk, bimbingan dan kesuksesan dalam hidup ini dan dalam kehidupan berikutnya; kehidupan yang sesungguhnya.
 
Saran saya lainnya: berhati-hatilah dari mana Anda mendapatkan informasi. Jangan terburu-buru untuk bergabung dengan sebuah sekte dengan berbagai slogan dan hal-hal semacam itu. Pelajari informasi yang Anda peroleh, secara perlahan-lahan; ini adalah awal dari jalan kebenaran. Anda baru saja mulai. Anda tidak bisa mencapai kebenaran yang utuh hanya dalam setahun. Pelan-pelan. Selalu pastikan untuk memurnikan niat Anda, dan apa pun yang Anda lakukan adalah hanya untuk Allah, dan untuk beribadah kepada-Nya.
 
Jadi, saudara dan saudari dalam Islam, dan mudah-mudahan saudara dan saudari yang baru dalam Islam, semoga apa yang kusampaikan dapat bermanfaat dalam cara apapun, Inshaa Allah, dan juga menginspirasi untuk memeluk Islam dan untuk kemajuan di jalan yang sedang Anda lalui. 
 
Keep me in your prayers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar