Berdakwah dimulai kepada diri sendiri. LPK: Wadah Masyarakat yang Mencintai Persaudaraan Sejati. Mari berbagi apa yang kita miliki. Berlomba berbuat kebaikan bukanlah menghalalkan saling sikut atau memonopoli kebaikan tetapi justru bahu-membahu dalam kebaikan. Jika memungkinkan kurangi sedikit dari hak kita dan lebihkan sedikit dari kewajiban kita. Dahulukan kewajiban sebelum menuntut hak. Perangi segala bentuk ketidakseimbangan di masyarakat dengan cara yang baik
Selasa, 22 April 2014
Bahaya Dua Lubang
Waspadalah…!! Dua lubang berpotensi menjerumuskan seseorang ke Neraka Rasulullah bersabda, عَنْ أَبيِ هُرَيْرَةَ ، قَالَ : سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا أَكْثَرَ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ ؟ فَقَالَ : تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ قِيلَ : فَمَا أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ ؟ قَالَ : الأَجْوَفَانِ : الْفَمُ وَالْفَرْجُ “ Dari Abu Hurairoh radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukan manusia ke dalam surga?.
Rasulullah berkata, “Ketakwaan kepada Allah dan akhlak yang baik”. Dan Rasulullah ditanya, apakah yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka?, maka beliau berkata, “Dua lubang, mulut dan kemaluan” (HR Ahmad, no 9097; Ibnu Majah, no 4246; Ibnu Hibbaan, no 476 dengan sanad yang hasan) Al-Imam An-Nawawi berkata: وينبغي لمن أراد النطق بكلمة أو كلام، أن يتدبره في نفسه قبل نطقه، فإن ظهرت مصلحته تكلم، وإلا أمسك. “Hendaknya orang yang ingin berucap dengan suatu kalimat atau perkataan agar merenungkannya dalam hatinya sebelum ia mengucapkannya. Jika nampak ada kemaslahatannya maka hendaknya ia berbicara, namun jika tidak maka hendaknya ia diam” (Al-Minhaaj Syarh Shahih Muslim, 18/117)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar