Jumat, 03 Mei 2013

DEBILITAS BAGI PELAKU SHOLAT SUBUH


Seri : Renungan Untuk Mendirikan Sholat (5)
Materi Siaran Indonesian Broadcaster Radio Streaming 
 

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamua’laykum warohmatullaahi wabarokaatuh


( Subhanallah... Ternyata mendapati khabar yang seperti ini, senantiasa mengakibatkan mata terbelalak dan banyak orang bersegera ingin mengetahuinya ). 


Sahabat Indonesian Broadcaster yang di sayang oleh Allah ta’ala…

Pernah salah seorang penguasa Yahudi, menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan umat Islam kecuali pada satu hal; Yaitu apabila jumlah jamaah sholat subuh menyamai jumlah jamaah sholat jumat…!




Pelajaran apa yang dapat kita petik dari pernyataan tersebut !? Ternyata, orang Yahudi lebih jeli terhadap kondisi umat Islam, ketimbang diri kita sendiri selaku muslim. Betapa selama ini kebanyakan kaum muslimin terlena dalam malam panjang, sehingga hanya menyisakan segelintir orang yang membentuk sederet atau dua deret shaf pada sholat subuh. Mereka tidak menyadari, bahwa terdapat nila reliji dan filosofi yang kuat dalam pelaksanaan sholat subuh.

Dengan berbagai alasan, akhirnya BANYAK ORANG MENINGGALKAN SHOLAT SUBUH, sebuah fenomena yang apabila terjadi pada masa Rasulullah akan DI ANCAM dengan PEMBAKARAN RUMAH. Akan tetapi bagi sebagian (besar) muslimin, kewajiban sholat dimarjinalkan oleh berbagai kepentingan duniawi, dan tentu saja bersama bisikan syaithon…!

Ini fakta ! Sering kita saksikan atau dengar, bahwa ada seorang maniak sepak bola menyetel alarm untuk bangun tengah malam demi menyaksikan pertandingan Liga Champions, Liga Spanyol, atau Liga Inggris. Tetapi, usaha seperti itu tidak pernah dilakukannya untuk bangun sholat subuh. ^^,

Fakta lain ! Banyak orang yang merasa wajib menyetel alarm jam 6 pagi untuk memulai aktifitas ‘making money’. Tetapi, mereka tidak menyetel alarm jamnya untuk melakukan sholat subuh.

Berikut ini juga fakta ! Banyak umat Islam yang ketika harus naik pesawat jam 6 pagi untuk berbisnis atau mengunjungi suatu tempat, maka mereka akan berusaha tiba di bandara 1 atau 2 jam sebelumnya. Mereka begitu khawatir apabila tertinggal pesawat. Tetapi mereka tidak pernah merasa khawatir atau gundah, ketika meninggalkan sholat subuh. Alasan untuk itu selalu klasik; sibuk, tidak punya waktu, hidayah belum turun, atau nanti saja jika sudah mulai tua !?

Ketika harus masuk kerja jam 8 pagi, banyak karyawan yang rela bangun lebih pagi agar bisa tiba tepat waktu di kantor. Apalagi jika tempat tinggalnya jauh, maka ia akan bangun lebih pagi agar tidak terlambat. Jika hendak terlambat, paling tidak ia akan meminta izin kepada direktur atau manajer karena kondisi yang tidak memungkinkannya datang pagi-pagi.

Sementara ia begitu mudahnya “meminta izin sambil lalu alias tak peduli” kepada Allah ta’ala untuk melalaikan sholat. Ironis, kepada manusia yang menggajinya (sampai tidak ya sebesar 10 juta rupiah--red), sehingga ia begituTAKUTPATUH—sekaligus TUNDUK pada bos manusia itu. Padahal karunia dan rahmat dari Allah ta’ala sangat banyak serta tak ternilai harganya. Sebutlah semisal oksigen selaku penyukses “ngos-ngosan” utama dalam hidupnya. Cek dan tanyakanlah di rumah sakit, ternyata 1 tabung oksigen untuk digunakan selama 8 jam, ternyata harganya 3 juta rupiah. Berarti jika 1 bulan ia harus membeli oksigen, tentu dana yang harus disediakan adalah sebesar 270 Juta Rupiah. Maka apakah gajinya yang (apa iya sampai 10 juta rupiah) itu sanggup membeli oksigen !? Sedangkan kepada manusia yang dipilih oleh Allah ta’ala (pula) untuk menitipkannya rizki yang hanya sekian itu, si anak buah begitu TAKUTPATUH—sekaligus TUNDUK. Lantas mengapa mereka TIDAK TAKUTTIDAK PATUH—sekaligus TIDAK TUNDUK kepada Dzat Yang Mahamulia pemilik segala sesuatu !? Na’udzubillah tsuma na’udzubillah.

Meski pun demikian ingkarnya perilaku dan tabiat manusia kepada Allah ta’ala, namun DIA tetap mengguyuri mereka dengan beragam kenikmatan. Subhanallah, Allahu Akbar…

Mengapa seringkali seorang muslim mengabaikan undangan Allah di waktu subuh? Salah satu alasannya adalah karena banyak umat Islam yang merasa tidak butuh dengan sholat subuh. Atau merasa bahwa ia belum mendapat manfaat materi secara langsung dari sholatnya.

Barangkali juga tarikan sholat subuh dikalahkan oleh tarikan materi yang terlalu kencang. Kesenangan dunia yang satu itu telah membuat banyak orang terhipnotis dan ekstasi. Akibatnya, mazhab kebendaan mendominasi segenap alur pikirannya, bahwa segala sesuatu harus langsung menghasilkan uang atau kenikmatan lain yang terlihat secara kasat mata.

Bayangkanlah jika ada seorang pengusaha berjanji akan memberikan uang tunai 100 juta, jika datang ke rumahnya tepat jam 5 pagi !? Atau seandainya pengurus masjid—mushola menyiapkan uang 100 juta bagi siapa saja yang melakukan sholat subuh.

MasyaAllah, tentu kita akan menyaksikan JAMAAHsholat AKAN BERJUBEL, ramai ibarat menonton konser-konser music. Mereka akan berdesak-desakan masuk dari pintu utama, bahkan jendela-jendela masjid. Sehingga pintu dan jendela rusak berat. Kenapa bisa begitu? Sebab sensasi kenikmatannya dapat dirasakan secara langsung !?

Apabila saja mereka mengetahui, bahwa Allah ta’ala tidak hanya menyiapkan seratus juta rupiah bagi hamba-Nya yang melaksanakan sholat subuh. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam berkata, “DUA RAKAAT SEBELUM FAJAR, LEBIH BAIK DARI DUNIA DAN ISINYA.” Subhanallah, itu baru sholat sunnahnya. Lantas bagaimana dengan sholat fardhunya…!? 

Mengapa banyak orang yang rela antri berjam-jam untuk mendapatkan kupon beras murah? Kita juga sering mendengar orang-orang yang rela sampai pingsan, hanya untuk mendapatkan jatah bantuan tunai yang jumlahnya hanya 500 ribu rupiah? Tetapi, pernahkah kita mendengar orang antri untuk berwudhu’ sebelum sholat !? Rasa-rasanya dapat dipastikan bahwa itu tidak pernah !

Akan tetapi kenyataannya, justru banyak orang yang memberikan sisa-sisa waktu dan tenaganya kepada Allah ta’ala. Baru ingat sholat tatkala di puncak keletihannya, atau di ujung kelelahannya, lalu sholat pun seadanya sekadar menggugurkan kewajiban.

Parahnya lagi, banyak terdapat ibu-ibu penggemar sinetron atau telenovela, lantaran batas waktu sholat hampir selesai dan agar ia tidak ketinggalan cerita yang lagi seru-serunya, maka untuk efisiensi waktu ia pun sholat di saat iklan. Terkadang sholatnya lebih cepat selesai ketimbang tayangan iklan. Na’udzubillah tsuma na’udzubillah…

Duhai sahabat kami yang di rahmati oleh Allah ta’ala…

Apabila kita telah menyadari DEBILITAS yang sangat mengkhawatirkan ini, hendaknya mari segerakan diri untuk bertaubat dan mengubahnya menjadi benar-benar “sami’na wa atho’na” kepada Allah dan rasul-Nya. Bukan karena siapa-siapa atau lantaran-lantaran lainnya, melainkan hendak menjemput ridha Allah ta’ala dengan kesungguhan. Amiin yaa Allah yaa Mujiibassailin…



Barakallaahu fiekum
Success is Syariat Islam, not the others !
Indonesian Broadcaster Radio Streaming
Indonesian Broadcaster


N.O.T.E. :


Jika sahabat berkenan, silakan dowload seri-seri sebelumnya di bawah ini :





Sesungguhnya HAK CIPTA hanyalah Milik ALLAH Subhanahu wa Ta'ala. Namun mengubah hasil karya dari saudaramu adalah tindakan yang buruk. Wallahu tabaroka wa ta'ala a'lam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar