Leopold Engeitner (Foto: AAP)
WINA – Pria tertua korban kamp konsterasi Nazi, Leopold Engleitner, meninggal dunia dalam usia 107 tahun. Engleitner ditahan Nazi karena menolak bergabung dengan pasukan Jerman.
Sama seperti pemimpin Nazi Adolf Hitler, Engleitner juga lahir di Austria. Sebenarnya dia telah wafat 21 April lalu, namun kabar kematiannya baru sekarang diumumkan atas permintaan dari pria itu sendiri.
Saat Perang Dunia II berlangsung, Engleitner berpindah dari satu kamp konsentari ke kamp konsentrasi lainnya. Dia menjalani hidup di dalam kamp konsentrasi dari tahun 1939 hingga 1942.
Dia lalu dilepaskan dari kamp konsentrasi untuk dijadikan pekerja paksa. Berat tubuhnya hanya mencapai 28 kilogram saat keluar dari kamp konsentrasi. Demikian diberitakan AAP, Jumat (3/5/2013).
Setelah Perang Dunia II usai, Engleitner menjadi terkenal setelah kisah hidupnya ditulis ke dalam sebuah buku. Dia pun sering berkeliling dunia untuk mengajar dan menceritakan kisahnya saat berada di kamp konsentrasi.
Engleitner bisa dibilang beruntung karena berhasil keluar dari kamp konsentrasi. Banyak tahanan kamp tewas secara keji di tangan petugas Nazi, sebagian besar di antaranya adalah warga keturunan Yahudi.
(ade)
Sama seperti pemimpin Nazi Adolf Hitler, Engleitner juga lahir di Austria. Sebenarnya dia telah wafat 21 April lalu, namun kabar kematiannya baru sekarang diumumkan atas permintaan dari pria itu sendiri.
Saat Perang Dunia II berlangsung, Engleitner berpindah dari satu kamp konsentari ke kamp konsentrasi lainnya. Dia menjalani hidup di dalam kamp konsentrasi dari tahun 1939 hingga 1942.
Dia lalu dilepaskan dari kamp konsentrasi untuk dijadikan pekerja paksa. Berat tubuhnya hanya mencapai 28 kilogram saat keluar dari kamp konsentrasi. Demikian diberitakan AAP, Jumat (3/5/2013).
Setelah Perang Dunia II usai, Engleitner menjadi terkenal setelah kisah hidupnya ditulis ke dalam sebuah buku. Dia pun sering berkeliling dunia untuk mengajar dan menceritakan kisahnya saat berada di kamp konsentrasi.
Engleitner bisa dibilang beruntung karena berhasil keluar dari kamp konsentrasi. Banyak tahanan kamp tewas secara keji di tangan petugas Nazi, sebagian besar di antaranya adalah warga keturunan Yahudi.
(ade)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar