Salah satu sudut rumah Eyang Subur tampak dari luar
Salah satu sisi rumah berupa lorong sekaligus jalan umum
Barang antik dan patung tak ditata teratur sehingga berkesan menyeramkan
Cahaya redup memberi kesan suram. Plafon yang rendah juga memberi kesan sempit.
Teras di depan musholla tempat pengikutnya bersantai
Musholla yang dibuat alakadarnya tidak sebanding dengan "kekayaannya" sementara beliau mengaku muslim yang taat. Terlihat plafon yang bekas kena bocoran dan penataan karpet dan sajadah bukan untuk shalat berjamaah
Mesin jahit serta benda berharga di dalam rumah Eyang Subur di Gg. Beringin 3, RT. 05 RW. 02, Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
JAKARTA - Sejak berseteru dengan Adi Bing Slamet, Eyang Subur mengakui beberapa usaha yang dimiliki mengalami banyak kerugian. Namun pihak Eyang Subur membantah jika kerugian yang dialaminya mencapai Rp10 miliar per bulan.
"Rugi Rp10 miliar, ah enggak juga. Cuma bisnisnya aja terkendala. Bisnis perfilman dan usaha garmen," ujar kuasa hukum Eyang Subur, Ramdan Alamsyah saat dihubungi melalui telepon, Selasa (21/5).
Meski demikian, pihak Eyang Subur dapat memastikan tidak benar bila ingin melelang beberapa benda berharganya demi mencukupi kebutuhan. "Enggak ada yang dilelang," tukas pengacara setia Eyang Subur tersebut. (abu/jpnn)
"Rugi Rp10 miliar, ah enggak juga. Cuma bisnisnya aja terkendala. Bisnis perfilman dan usaha garmen," ujar kuasa hukum Eyang Subur, Ramdan Alamsyah saat dihubungi melalui telepon, Selasa (21/5).
Meski demikian, pihak Eyang Subur dapat memastikan tidak benar bila ingin melelang beberapa benda berharganya demi mencukupi kebutuhan. "Enggak ada yang dilelang," tukas pengacara setia Eyang Subur tersebut. (abu/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar